Tenaga marketing atau penjualan merupakan salah satu posisi yang sangat dibutuhkan oleh banyak perusahaan. Bahkan, posisi ini bisa disebut sebagai ujung tombak dari jalannya sebuah perusahaan. Bagaimana tidak, setelah berbagai upaya dan langkah dilakukan untuk membuat produk, baik berupa barang maupun jasa, pada akhirnya produk tersebut harus dipasarkan agar bisa dibeli oleh banyak orang. Jika hanya bisa membuat produk namun tidak bisa menjual, maka perusahaan juga tidak akan bisa bertahan karena tidak ada pemasukan.
Oleh sebab itu, banyak dibutuhkan tenaga marketing di berbagai perusahaan. Bahkan di berbagai portal lowongan pekerjaan, posisi marketing paling banyak tersedia. Meski begitu, sama seperti posisi lainnya, menjadi tenaga marketing juga memiliki sisi baik dan tidaknya.
Hal ini berkaitan dengan cara kerja marketing yang harus meyakinkan orang lain agar mau membeli produk yang kita tawarkan. Tentu ada risiko yang harus kita hadapi dalam melakukan pekerjaan ini.
Berikut ini adalah 6 risiko yang harus kita hadapi jika bekerja sebagai tenaga marketing.
1. Waktu Kerja Tidak Jelas
Tenaga marketing umumnya memiliki waktu kerja yang fleksibel, artinya tidak terbatas hanya pada jam kerja pagi hingga sore saja. Hal ini bisa menjadi keuntungan tersendiri namun juga bisa berisiko. Risikonya adalah waktu kerja yang tidak jelas.
Mungkin satu hari kita bekerja dari jam 8 pagi sampai jam 4 sore, namun esok harinya belum tentu kita bekerja pada waktu yang sama. Bahkan tidak jarang harus bekerja hingga larut malam.
2. Siap Berkeliling
Jika kita bekerja sebagai marketing lapangan, maka kita harus siap jika tidak hanya bekerja diam di kantor saja, melainkan harus berkeliling mencari pelanggan. Hal ini harus dilakukan agar kita bisa melaksanakan tugas kita dengan baik, yaitu menjual produk perusahaan.
3. Siap Menghadapi Penolakan
Tidak semua orang akan mau membeli produk dari perusahaan kita, meskipun sudah kita tawarkan. Hal ini merupakan hal yang biasa dalam dunia marketing. Oleh sebab itu, kita harus selalu siap menghadapi penolakan. Jangan sedih dan putus asa jika kita ditolak oleh seseorang, kita harus tetap semangat dan menawar produk kita pada orang lain lagi.
4. Melawan Rasa Malu
Orang yang pemalu tidak cocok untuk bekerja sebagai marketing. Hal ini karena marketing harus berkomunikasi dengan banyak orang, kemudian menawarkan produk yang dari perusahaan. Hal ini membutuhkan kepercayaan diri dan mau melawan rasa malu.
5. Harus Pintar Bernegosiasi
Selain harus percaya diri, seorang marketing harus pintar bernegosiasi. Hal ini agar orang yang kita tawarkan produk mau membeli. Semakin pintar kita bernegosiasi, semakin besar kemungkinan kita mendapat hasil yang maksimal.
6. Siap Mengejar Target
Tenaga marketing umumnya dipatok target oleh perusahaan. Artinya kita harus siap mengejar target tersebut. Tidak jarang kita harus bekerja ekstra keras agar target tersebut bisa tercapai. Namun jangan khawatir, jika kita bisa mencapai target tentu ada bonus atau insentif yang sudah menanti.
Demikian 6 risiko yang harus dihadapi tenaga marketing. Siap menjalaninya?