Masih Merasa Menjadi Mahasiswa yang Labil? Ini 3 Hal yang Harus Kamu Pahami

Candra Kartiko | Ridho Hardisk
Masih Merasa Menjadi Mahasiswa yang Labil? Ini 3 Hal yang Harus Kamu Pahami
Ilustrasi orang yang labil. (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Beranjak menuju dunia perkuliahan merupakan sebuah pertumbuhan seseorang. Topik yang dibahas kali ini adalah kepribadian seorang pelajar yang sudah beralih menjadi mahasiswa. Sudah seharusnya mahasiswa memiliki pendirian yang kuat dari prinsip yang dipegang. Tetapi, tidak sedikit juga kita bertemu teman yang masih labil dan belum dewasa dalam menghadapi masalah dan pilihan hidup.

Melihat sisi buruk dari labil, banyak orang yang tidak tahu arah tujuan hidupnya hingga dia tidak tahu jati diri sebenarnya. Inilah yang menjadi tantangan setiap anak muda yang masih berleha-leha menggarap karirnya. Dunia kerja yang lebih kompleks menuntut kita untuk lebih dewasa dalam situasi dan kondisi apa pun. Tidak ada kata labil dalam dunia kompleks seperti itu. Oleh karena itu, dalam pembahasan kali ini, perlu kamu pahami bahwa ada 3 hal yang penting jika kamu masih labil. Mari simak pembahasannya.

Dunia perkuliahan berbeda dengan dunia SMA

Ilustrasi seseorang yang lalai terhadap tugasnya. (pexels.com/cottonbro)
Ilustrasi seseorang yang lalai terhadap tugasnya. (pexels.com/cottonbro)

Pada masa SMA, pasti ada guru yang mengingatkan ketika kamu lalai. Berbeda dengan dunia perkuliahan yang di mana kamu tidak akan diperhatikan seperti halnya kamu masih di SMA. Saat kamu SMA, kamu masih bisa balik ke jalan yang benar karena ada sosok guru yang menahan kamu bisa terjerumus ke hal yang buruk. Dunia perkuliahan itu sudah seperti kamu memang benar-benar mengurus hidup sendiri. Jika kamu mengambil jalan yang salah, maka akan sulit untuk balik ke yang benar. Tapi jika kamu mengambil jalan yang benar, maka kamu akan terus bisa menjaga diri. Tidak dosen yang mau memperhatikan kamu sama sekali. Karena memang mahasiswa dituntut untuk apa-apa serba mandiri.

Sulit mendapat kepercayaan dari orang lain

Ilustrasi seseorang yang mendapat kepercayaan. (pexels.com/Sora Shimazaki)
Ilustrasi seseorang yang mendapat kepercayaan. (pexels.com/Sora Shimazaki)

Setiap orang membutuhkan kepercayaan dalam melakukan pekerjaan atau proyek. Ketika kuliah, kamu mendapat tugas proyek yang membutuhkan kerja sama tim, pasti ada pembagian porsi kerjaan agar tugas proyek bisa berjalan dengan lancar. Teman sekelompokmu tidak akan ada yang percaya memberikan suatu tanggung jawab ke kamu apabila kamu masih labil. Karena dalam pengerjaan proyek, dibutuhkan professionalitas dalam mengambil keputusan untuk menentukan pilihan terbaik ke depannya. Orang yang labil tidak akan bisa melakukan itu karena mereka sendiri juga tidak mampu memposisikan dirinya untuk berperan aktif dalam sebuah tim.

Hidup penuh dengan keputusan

Ilustrasi mempertimbangkan untuk mengambil keputusan. (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi mempertimbangkan untuk mengambil keputusan. (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Untuk yang terakhir, seorang mahasiswa harus ingat bahwa pentingnya memiliki prinsip sebagai tonggak dalam setiap mengambil keputusan. Orang yang labil cenderung tidak memiliki prinsip kuat sehingga mereka mudah terpengaruh oleh oleh orang lain. Seorang mahasiswa juga harus ingat bahwa kelabilan membuat salah dalam mengambil keputusan karena mereka juga sulit untuk mempertimbangkan semua aspek sebelum mengambil keputusan. Jadi, jangan sampai kamu menjadi mahasiswa yang labil dan harus punya pendirian yang kuat.

Ingatlah 3 hal ini sebagai reminder ketika kamu sedang mengalami masa-masa di mana kamu ragu dan tidak bisa mengambil keputusan dengan baik. Selamat berjuang dan semoga bermanfaat.

Video yang mungkin Anda suka

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak