4 Teori tentang Lupa yang Harus Kamu Ketahui

Ayu Nabila | Rizky Melinda Sari
4 Teori tentang Lupa yang Harus Kamu Ketahui
Ilustrasi kenangan (pexels)

Kamu pasti pernah melupakan sesuatu, bukan? Seperti misalnya lupa membawa kunci rumah, lupa mengerjakan tugas, hingga lupa tanggal spesial. Terkadang, kebiasaan lupa ini terasa menjengkelkan dan sangat merugikan diri kita sendiri dan orang lain. Seakan hari kita sedang sial jika melupakan sesuatu. Namun, ternyata 'lupa' juga memiliki perannya sendiri dalam kehidupan kita, lho!

Berdasarkan postingan dari @studio.jiwa, lupa dapat didefinisikan sebagai hilangnya suatu ingatan atau informasi yang dimiliki seseseorang dari ingatan jangka panjang. Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang pelupa. Ada empat teori menarik tentang lupa. Berikut ini adalah empat teori tentang lupa yang harus kamu ketahui.

1. Teori interfensi

Teori pertama tentang lupa adalah teori interfensi. Teori ini mengemukakan bahwa seseorang dapat melupakan sesuatu karena adanya informasi baru atau kenangan baru yang lebih berkesan. Misalnya, baru saja kamu mendapatkan informasi bahwa idola kamu akan datang ke negaramu, bisa jadi kamu melupakan informasi penting seperti harus mengerjakan tugas karena adanya informasi baru yang lebih menarik.

2. Teori trace decay

Teori yang kedua adalah teori trace decay. Teori ini juga dapat disebut sebagai pembusukan jejak. Artinya, informasi yang jarang kamu ingat dan semakin pudar seiring berjalannya waktu, perlahan akan mulai terhapus dari ingatan kamu. Seperti misalnya kenangan masa kecil yang terlalu samar-samar dan tidak jelas, sehigga kamu tidak banyak mengingat memori masa kecilmu.

3. Teori organic causes

Teori yang ketiga yaitu teori organic causes atau teori alamiah. Teori ini mengemukakan bahwa kamu bisa lupa karena ada gangguan pada fisikmu seperti kepala yang terbentur atau demensia. Hal ini terjadi secara alamiah yang artinya merupakan akibat dari sebuah peristiwa. Dengan kata lain, lupa yang kamu alami disebabkan oleh suatu hal yang bersifat fisik.

4. Teori represi

Teori yang terakhir adalah teori represi. Hal ini berhubungan dengan kenangan yang terlalu traumatis dalam ingatan seseorang menyebabkan ia jadi secara tidak langsung menekannya ke alam bawah sadar. Hal ini membuat kenangan traumatis tersebut terkubur dan terlupakan begitu saja. Namun, tidak menutup kemungkinan karena suatu trigger atau penyebab, ingatan ini akan kembali muncul ke permukaan.

Itulah empat teori menarik tentang lupa yang harus kamu ketahui. Semoga bermanfaat.

Video yang Mungkin Anda Suka.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak