Setiap orang bekerja, biasanya akan mendapatkan harta yang disimpan dan dipergunakan dengan cara berdasarkan kebutuhan pribadi. Namun tahukah Anda bahwa harta yang kita miliki belum tentu betul-betul milik kita?
Sebab dalam perspektif, harta milik seseorang sebenarnya adalah yang bermanfaat. Seperti apa harta yang bermanfaat, simak ulasan Ulama Besar Indonesia Prof Quraish Shihab berikut.
Prof Quraish Shihab dalam kesempatan berbincang bersama putrinya Najwa Shihab dalam program acara Shihab & Shihab, menjelaskan bahwa milik seseorang baru bisa dikatakan sebagai harta adalah ketika bisa dimanfaatkan.
Sebaliknya, berapa banyaknya harta yang disimpan seseorang, selama itu tidak dapat dimanfaatkan, maka tidak bisa dikatakan sebagai harta.
"Harta itu adalah sesuatu yang bermanfaat atau dapat dimanfaatkan, kalau dalam agama ditambah dan sesuai dengan ketentuan Tuhan. Kalau Anda tidak dapat manfaatkan, itu bukan harta. Harta yang Anda bisa manfaatkan," ujar Prof Quraish Shihab seperti dikutip dari YouTube Mata Najwa pada Jumat (14/4/2023).
Contoh harta harta tak bisa dimanfaatkan, dijelaskan Prof Quraish Shihab, seperti seseorang yang seolah punya banyak simpanan, namun masih belum dapat digunakan.
"Kita lihat sekarang, ada orang punya deposito sekian banyak dia tidak bisa manfaatkan, itu harta buat dia atau tidak?"
Untuk lebih memahami perihal harta bermanfaat ini, Prof Quaish Shihab juga menyebutkan 3 bentuk harta, yaitu harta berupa makan yang dihabiskan, pakaian yang dipakai sampai lapuk, dan bagian dari harta yang disedekahkan.
"Harta Anda itu hanya 3. Apa yang Anda makan dan habiskan. Kalau tidak habis, bukan milik Anda, milik kucing. Apa yang Anda pakai sampai lapuk, kalau tidak lapuk, milik orang lain itu," katanya.
"Dan Apa yang Anda sedekahkan, berikan kepada orang lain, itu Anda punya, itu nanti Anda dapat ketika di hari kemudian," tambahnya.
Selain itu Prof Quraish Shihab juga mengajak untuk jeli dan bijak memaknai apa itu harta melalui gambaran seorang suami yang memberikan istrinya perhiasan yang tidak selamanya menjadi miliknya.
"Ada yang berkata, Istri yang dibelikan oleh suaminya emas berlian dan sebagainya, kalau istrinya meninggal, (maka) itu berliannya untuk orang lain," kata Prof Quraish Shihab.
"Apa yang Anda tinggal bukan harta Anda, tapi yang bermanfaat. Kalau tidak bermanfaat walaupun banyak tapi tidak bermanfaat, tidak dinamai harta," terangnya.