Tak terasa, sekarang kita berada di bulan-bulan pergantian tahun ajaran. Para orangtua mulai gencar mencari informasi terkait lembaga pendidikan yang cocok untuk menyekolahkan anak-anaknya, tak terkecuali pondok pesantren.
Meski dulunya pesantren memiliki kesan kuno dan ketertinggalan, kini lembaga pendidikan tersebut jauh berbeda. Banyak para orang tua bahkan artis papan atas yang memutuskan anak-anaknya untuk menempuh pendidikan di pondok. Hal ini dilakukan agar anak gak cuma pintar di bidang akademik, tapi juga memperdalam ilmu keagamaan. Nah, kalo kamu tertarik menyekolakan anak di pondok pesantren, ada baiknya mempertimbangkan 5 hal berikut.
1. Kemauan anak
Sebelum memutuskan di mana anak akan mondok, kamu perlu mempertanyakan terlebih dahulu pendapatnya. Sebab yang akan menjalani kehidupan di pesantren adalah anak kamu, maka tugas orang tua adalah mengarahkan, mendiskusikannya bersama dan mengawasi jalan yang anak ambil.
Jika anak enggan, maka kamu boleh bernegosiasi agar anak merasakan terlebih dahulu bagaimana suasana sekolah di pondok pesantren. Ajak ia survei ke tempat dan melihat langsung keadaan di sana. Tapi ingat ya, jangan terlalu memaksakan!
2. Memilih pondok berdasarkan fokus utama pembelajaran
Beberapa orang mungkin gak tau, ternyata tiap-tiap pesantren punya ilmu utama yang dipelajari, loh! Mulai dari pesantren bahasa, pesantren tahfidz, hingga pesantren alat (ilmu Nahwu dan Shorof). Kamu bisa memilih sesuai kemampuan dan keinginan anak.
Selain itu, kamu juga bisa mendiskusikannya dengan kerabat lain, atau seseorang yang dulunya pernah belajar di pondok pesantren. Ini bisa menambah dukungan baru agar kamu semakin mantap menyekolahkan anak di pondok.
3. Memilih antara pesantren modern atau salafi
Di era yang semakin berkembang ini, pesantren gak selalu menerapkan hidup salafi yang jauh dari perkembangan jaman di luar. Udah banyak banget pesantren modern yang maju dan menyeimbangkan pembelajaran agama dengan duniawi.
Bahkan, ada pesantren yang menambahkan pelajaran komputer, bisnis, pertanian, hingga peternakan sebagai ektrakulikuler. Selain itu, sekolah modern juga banyak yang sudah menyediakan sekolah umum dari TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, bahkan perguruan tinggi.
Namun, gak ada salahnya menyekolahkan anak di pesantren salafi kalo kamu ingin anak fokus mendekatkan diri pada akhirat. Ada beberapa yang sengaja tidak menyediakan sekolah umum, maupun sebaliknya. Kamu masih bisa membicarakan dan mengajarkan perkembangan baru selama anak sedang berlibur di rumah.
BACA JUGA: CEK FAKTA: Artis Rina Nose Meninggal Dunia Usai Mengalami Kecelakaan, Benarkah?
4. Daerah
Tentukan daerah mana kamu akan menempatkan anak untuk sekolah. Ini tergantung dari jenis pesantren yang kamu pilih dan juga mengukur jarak dari rumah. Karena bagaimanapun, suatu hari nanti anak akan lebih mandiri untuk pulang-pergi antarkota sendiri saat liburan tiba. Jadi, coba tanyakan dan diskusikan juga dengan anak.
5. Survei
Selain bertujuan melihat tempat tinggal anak nantinya, survei juga memudahkan kamu untuk melihat keadaan langsung. Apakah anak kamu memiliki alergi dengan salah satu makanan pondok? Mungkinkah anak sanggup mengikuti jadwal pondok yang padat? Apakah kamu akan memilih sekolah yang membiarkan anak berbaur dengan lawan jenis, atau sebaliknya? Kamu juga bisa melihat sekaligus menanyakan langsung dengan santri di sana.
Itu dia beberapa hal penting yang harus kamu pertimbangkan sebelum menyekolahkan anak di pondok pesantren. Mungkin butuh lebih kehati-hatian dan kesabaran demi memilih yang terbaik untuk anak. Yang terpenting, semua yang kamu lakukan akan setimpal dengan apa yang anak dapatkan kelak. Good luck!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.