Tingkatkan Penjualan! Ini 8 Skill Dasar Melakukan Live Selling

Hayuning Ratri Hapsari | thiara chairun nisa
Tingkatkan Penjualan! Ini 8 Skill Dasar Melakukan Live Selling
Ilustrasi berbisnis (Unsplash/Patrick Tomasso)

Menjalankan online shop tak sekadar membalas chat dan mempromosikan produk berbentuk foto atau video. Sekarang, banyak olshop yang mulai gencar melakukan live selling guna meningkatkan traffic penjualan. Kira-kira, apa aja sih skill yang harus dimiliki? 

1. Menguasai produk

Dibandingkan public speaking, kemampuan menguasai produk punya prioritas utama dalam melakukan live selling. Kenapa, ya? Sebab, orang yang terbiasa berbicara di depan umum pun tetap harus menguasai dulu materinya.

Kalau kamu sudah menguasai produk, gak masalah kalaupun ketika awal-awal live masih terlihat kaku dan datar. Setidaknya, penonton bisa memahami dulu produk yang kamu jual.

2. Seadanya

Seadanya yang dimaksud adalah bicarakan keunggulan produk secukupnya, gak perlu terlalu berlebihan. Kesan melebih-lebihkan justru membuat penonton merasa ditipu.

Selain itu, ada baiknya kamu juga menyebutkan kekurangan dari produk yang kamu tawarkan. Ini mengantisipasi agar pembeli tidak semata-mata memberi ulasan buruk, sebab sudah mengetahui kekurangan produk yang dibeli.

3. Sebutkan detail produk

Jelaskan produk sedetail mungkin agar calon pembeli tidak ragu untuk berbelanja. Ini juga memudahkan konsumen dalam memilah produk mana yang sedang dibutuhkan.

4. Selingi dengan soft selling

Dalam melakukan soft selling, kamu bisa mengambil contoh dari kehidupan sehari-hari atau hal related menyesuaikan target pasar. Selipkan bahwa produk yang kamu tawarkan betul-betul dibutuhkan.

Sesekali selingi dengan cara ini agar penonton tidak merasa sedang ditawarkan produk. Sebaliknya, mengambil contoh sederhana justru membuat calon pembeli tergugah dan tertarik membeli.

5. Sebutkan harga

Setelah menjelaskan detail dan keunggulan produk, barulah kamu menyebutkan harga. Dengan begini, konsumen merasa worth it mendapat segala keunggulan dengan harga yang kamu tawarkan.

Namun, pertanyaan seputar harga tetap harus dijawab, ya, meskipun kamu masih belum tuntas mereview sebuah produk.

6. Interaksi

Penting menjalin interaksi agar penonton dan kamu sendiri merasa nyaman. Sebab berjam-jam berbicara di depan layar cukup menguras tenaga dan mengundang bosan.

Sesekali jalin interaksi di luar materi seperti menanyakan kabar, domisili, cuaca, dan sebagainya. Gak masalah kalaupun tidak ada yang merespons, anggap saja kamu sedang membuyarkan rasa bosan.

7. Atur jadwal

Tentukan berapa lama kamu melakukan live selling, di platform mana, dan setiap pukul berapa. Jam tayang yang pasti memudahkan calon pembeli untuk menemukan live selling dari tokomu.

8. Kontinu

Ini adalah poin yang paling penting. Sebagai pemula, kamu bisa mulai live selling secara rutin sekitar 1 hingga 2 jam dalam sehari.

Setelah nyaman berbicara dan mempromosikan produk, kamu tinggal menambahkan jam tayang dan mengaturnya kembali agar sesuai dengan jadwal keseharian.

Itu dia kiat-kiat yang bisa kamu terapkan untuk melakukan live selling. Ada banyak pelajaran baru yang bisa kamu dapatkan ketika memulainya. Jadi, mau mulai kapan? 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak