Domba atau biri-biri merupakan salah satu jenis hewan ternak yang juga diternakkan di Indonesia. Meskipun jumlahnya tidak sebanyak kambing atau sapi, domba menjadi salah satu hewan yang juga menjadi primadona bagi para peternak dalam segi prospek penghasilan. Menjelang perayaan Idul Adha di tanggal 29 Juni nanti, tentunya domba menjadi salah satu pilihan hewan Kurban yang cukup lazim diburu oleh banyak orang selain kambing dan sapi.
Banyak terdapat beberapa jenis domba di dunia yang lazim diternakkan untuk dijadikan domba pedaging. Di Indonesia sendiri juga terdapat beberapa jenis domba yang diternakkan terutama untuk diambil dagingnya. Berikut 4 jenis domba pedaging yang lazim diternakkan di Indonesia.
1. Domba Garut
![Domba Garut (pexels/jenny)](https://media.arkadia.me/v2/articles/zahir/r1s3ASVgPdOA2Z1Vm5F1Av1VdJZsnW9s.png)
Tentunya jika berbicara domba di Indonesia, sebagian besar orang akan menyebut nama domba Garut. Domba garut sendiri merupakan domba lokal hasil persilagan antara beberapa jenis domba. Domba ini diketahui sudah mulai dikembangbiakkan sejak akhir abad ke-19 hingga 20 di wilayah Jawa Barat. Domba yang dikenal sebagai domba aduan ini ternyata juga dapat diternakkan untuk diambil daging dan kulitnya.
Domba garut dapat tumbuh dengan bobot mencapai 50-80 kg dan mampu mencapai usia dewasa sekitar 1 tahun 3 bulan. Domba yang dikenal dengan tanduk besarnya ini juga dikenal merupakan jenis domba yang memiliki tingkat adaptasi yang cukup baik. Hal inilah yang membuat budidaya domba Garut juga tidak hanya terpusat di wilayah Jawa Barat saja.
2. Domba Gembel
![Ilustrasi Domba Gembel (pexels/cottonbro studio)](https://media.arkadia.me/v2/articles/zahir/Oaey8xx7db1b8RA0JO0RuGnaImoax9L6.png)
Mungkin jenis domba ini merupakan yang paling sering ditemui dibudidayakan di Indonesia. Domba gembel atau juga dikenal dengan nama domba ekor tipis merupakan salah satu jenis domba lokal yang paling banyak diternakkan di Indonesia.
BACA JUGA: 5 Rekomendasi Tempat Street Food di Bandung, Surganya Pencinta Makanan
Domba jenis ini mudah dikenali dengan bentuk bulunya yang terkesan keriting dan agak panjang atau yang disebut bulu gembel. Domba jenis ini mampu mencapai bobot antara 30-50 kg dan tinggi sekitar 60 cm. Domba gembel juga dikenal memiliki tingkat adaptasi yang cukup tinggi sehingga sering menjadi domba primadona bagi para peternak.
3. Domba Ekor Tebal
![Ilustrasi Domba Ekor Tebal (unsplash/paul medino)](https://media.arkadia.me/v2/articles/zahir/D2i2QRPUD4Gy6Edw5df1PjeVGQaaT4Aa.png)
Jenis domba ini juga dikenal dengan nama domba gibas atau kibas. Hal ini dikarenakan bentuk ekornya yang menebal seperti sedang mengibas. Domba jenis ini cukup lazim diternakkan di wilayah Indonesia timur. Di beberapa tempat, domba ini juga dikenal dengan nama domba Donggala. Domba ini juga sering ditemui menjadi hewan kurban di beberapa tempat. Domba ini memiliki bentuk tubuh pendek namun lebih berisi. Berat rata-rata domba jenis ini mampu mencapai bobot kisaran 50-60 kg dengan tinggi badan rata-rata sekitar 50-60 cm.
4. Domba Texel
![Ilustrasi Domba Texel (pexels/medi)](https://media.arkadia.me/v2/articles/zahir/PYFhGETZ5ydN5d2IoPMrXAU0eBBmwLUB.png)
Domba Texel sejatinya merupakan domba yang berasal dari negeri Belanda. Akan tetapi, domba ini mampu beradaptasi dan pada akhirnya dapat dibudidayakan di Indonesia. salah satu tempat penghasil domba Texel dengan kualitas baik di Indonesia adalah di Wonosobo. Domba jenis ini memiliki ukuran tubuh yang jauh lebih besar dibandingkan jenis-jenis domba lainnya yang dibudidayakan di Indonesia. Domba Texel sendiri mampu mencapai berat antara 80-100 kg. Selain itu, domba jenis ini juga dikenal sebagai penghasil bulu dan kulit yang cukup bagus untuk beragam keperluan.
Nah, itulah 4 jenis domba yang umumnya lazim diternakkan di Indonesia. Untuk keperluan hari raya Idul Adha atau Kurban. Domba umumnya akan dikurbankan ketika memasuki usia 2 tahun dan tidak memiliki cacat fisik atau sakit seperti lazimnya kambing ketika akan dikurbankan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS