Menjadi seorang influencer tentu bisa dilakukan ketika menjadi mahasiswa guna memberikan vibes positif dan menjadi sosok inspirasi kepada sesama. Hal ini juga dapat menarik kesempatan tawaran kerja sama.
Namun, bagaimana cara untuk menjadi influencer disela-sela kesibukan kuliah? Muhammad Iqbal Saputra, Salah satu mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta S1 Program studi Pendidikan Agama Islam mencoba memberikan tips berdasarkan pengalamannya menjadi influencer.
Iqbal Saputra mengawali profesi sebagai influencer yang awalnya dari hobi membuat konten review makanan.
Tentang Iqbal Saputra dan Hobinya
Iqbal Saputra mulai aktif membuat konten instagram pertamanya sejak tahun 2018. Seiring berjalannya waktu, akun instagram @mhmmdiqblsputra_ berhasil mencapai lebih dari 16 ribu followers dan mampu menyebarkan inspirasi kepada para pengikutnya. Mulai dari topik traveling, beauty, fashion, serta lifestyle yang merupakan keahlian Iqbal Saputra.
Latar Belakang Iqbal Saputra
Iqbal Saputra merupakan anak pertama dari dua bersaudara yang kini terjun langsung ke dunia entertainment sebagai influencer. Kegitan kuliah bisa dilakukan di mana pun. Bahkan disela-sela waktu longgar kuliah pun, Iqbal Saputra bisa membagi waktu untuk kuliah dan menjadi influencer.
“Resiko menjalani kuliah sambil membuat konten adalah menjadikan waktu istirahat yang sedikit. Meskipun demikian saya menjalani dengan senang. Saya juga sangat membantu UMKM dan produk atau brand lokal untuk mempromosikan nya melalui influencer seperti saya. Saya memberikan wadah kepada teman-teman kampus untuk belajar dan berkreasi sebagai influencer,” ujar Iqbal Saputra.
Ia berharap generasi milenial dan gen Z dapat bangun dari keterpurukan pandemi Covid-19 yang sempat membuat lesu kegiatan di Indonesia agar bisa bangkit kembali.
“Saya sebagai influencer berharap semua kampus yang ada di Indonesia dapat mendukung dan bersinergi agar para influencer muda untuk tumbuh dan berkembang untuk membantu perkembangan banyaknya sektor yang ada di Indonesia,” ucap Iqbal Saputra lebih lanjut.
Sebagai influencer dan mahasiswa, Iqbal berkata harus memiliki rasa tanggung jawab yang besar. Tidak hanya harus memenuhi kewajiban sebagai mahasiswa, tetapi juga kewajiban untuk membuat dan mengunggah konten semenarik mungkin.
Konten-konten yang dibuat tersebut tentunya harus mengikuti rules atau arahan sesuai dengan kemauan perusahaan dari brand tersebut. Besar kecilnya pemasukan dari brand tersebut diterima oleh influencer yang sudah sepakat dengan arahan atau rules yang ada.