5 Tips Membuat Instrumen Wawancara Skripsi pada Penelitian Kualitatif

Ayu Nabila | Rizal Khoirul Huda
5 Tips Membuat Instrumen Wawancara Skripsi pada Penelitian Kualitatif
ilustrasi seorang wanita mengerjakan instrumen skripsi yaitu wawancara dengan laptop (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sebelum melakukan penelitian skripsi, kita perlu menyiapkan beberapa instrumen. Salah satu instrumen yang sering dipakai dalam skripsi kualitatif adalah wawancara. Menurut KBBI, wawancara merupakan cara untuk memperoleh informasi dengan kegiatan tanya jawab peneliti dengan narasumber. 

Sebelum terjun melaksanakan wawancara dalam penelitian, tentu kita perlu menyusun instrumen wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan terlebih dahulu. Agar kualitas instrumen wawancara semakin baik, kamu bisa mencontoh tips-tips di bawah ini:

1. Menentukan tujuan wawancara

Tips pertama agar dapat membuat instrumen wawancara adalah menentukan tujuan wawancara. Tujuan wawancara bisa disesuaikan dengan tujuan penelitian. Contohnya misal penelitian tentang analisis penerapan nilai-nilai Pancasila peserta didik. 

Oleh karena itu, tujuan wawancara adalah untuk mengetahui penerapan nilai-nilai Pancasila yang dilakukan oleh siswa. Dengan adanya tujuan, maka penyusunan pertanyaan akan lebih spesifik.

2. Menentukan apakah akan mengambil atau membuat pertanyaan

Dalam membuat instrumen wawancara, kamu dapat mengambil referensi dari penelitian sebelumnya atau membuat sendiri. Bila kamu membuat wawancara sesuai dengan referensi, maka pastikan sumbernya valid dengan cara mengkonsultasikan dengan dosen pembimbing.

Jika dosen sudah menyetujui, maka lanjut ke tahapan selanjutnya. Kalau memilih membuat sendiri, maka kamu perlu mengadakan forum diskusi dengan beberapa dosen atau Focus Group Discussion (FGD) agar dapat divalidasi. Terkait FGD ini, kebijakan tiap kampus dapat berbeda.

3. Buat pertanyaan yang mudah dipahami narasumber

Instrumen wawancara hendaknya dibuat sesuai dengan narasumber yang dituju. Berbagai pertanyaan di wawancara perlu dipahami oleh narasumber agar kegiatan wawancara berjalan lancar. Sebagai contoh, kita membuat daftar pertanyaan yang ditujukan kepada peserta didik sekolah dasar. 

BACA JUGA: Paling Pelupa, 4 Zodiak Ini Memiliki Ingatan yang Buruk Menurut Astrologi

Tata bahasa serta kosakatanya dapat dibuat lebih sederhana dan kalimatnya cenderung pendek agar siswa dapat memahami dan menjawab pertanyaan dengan baik. Sedangkan untuk guru, pertanyaan bisa dibuat lebih kompleks dan dengan kosakata yang lebih formal.

4. Perhitungkan waktu

Tips selanjutnya adalah perhitungkan instrumen wawancara yang kamu buat dapat diselesaikan tepat waktu. Pada penelitian skripsi kualitatif, wawancara seringkali bukan instrumen satu-satunya yang digunakan.

Biasanya wawancara dilengkapi dengan observasi, angket, hingga dokumentasi. Oleh karena itu, waktu pelaksanaan wawancara juga perlu disesuaikan agar tidak mengganggu agenda penelitian lain.

6. Hindari membuat pertanyaan yang terlalu banyak

Mengingat narasumber juga memiliki kegiatan lain serta untuk menghormati kesediaan dalam meluangkan waktu, maka sewaktu membuat instrumen wawancara sebaiknya hindari memberikan pertanyaan yang terlalu banyak.

Buatlah pertanyaan sesuai kebutuhan serta tujuan penelitian. Memberikan banyak pertanyaan dapat membuat narasumber menjadi tertekan, tidak nyaman, hingga kurang maksimal dalam memberikan jawaban.

Itulah tips-tips yang bisa dilakukan agar dapat membuat instrumen wawancara yang baik sehingga dapat menunjang proses pembuatan skripsi, seperti disadur dari kbbi.web.id. Semoga bermanfaat!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak