Cepat Jadian, Tapi Putusnya Juga Gampang? Ciri dari Serial Monogamist Tuh!

Hayuning Ratri Hapsari | Rosila Fauziah
Cepat Jadian, Tapi Putusnya Juga Gampang? Ciri dari Serial Monogamist Tuh!
Ilustrasi wanita (Pexels.com/Alycia Fung)

Pernah mengenal seseorang yang enggan terlalu lama berada di fase jomblo dan rela jadian dengan siapa pun agar tidak kesepian? Itu salah satu ciri serial monogamist!

Serial monogamist terjadi ketika seseorang dengan mudahnya jadian, namun hubungan tersebut mudah berakhir pula. Bahkan tak butuh waktu lama untuk segera move on. Hal itu terjadi karena mereka enggan menjomblo dan kesepian. Mirip dengan serial date, ya!

Dilansir dari postingan Instagram @womantalk_com, berikut adalah ciri seseorang yang mengalami serial monogamist dan cara mengatasinya. Kamu termasuk, tidak?

1. Cepat Berkomitmen

Sukanya sat-set, tapi tidak memperhatikan situasi dan kondisi apakah orang yang dianggap sebagai calon pasangannya itu punya pemikiran yang sama atau tidak.

Ada beberapa orang yang risih bila langsung diajak berkomitmen dan keseriusan tanpa adanya proses pengenalan terlebih dahulu.

Logikanya, jika ingin memiliki hubungan yang serius, apa mungkin hal tersebut dijalani dengan sembarang orang bahkan langsung 100% yakin memberi kepercayaan padanya?

Sayangnya, orang dengan serial monogamist tidak berpikir sejauh itu. Hanya bermodalkan yakin dan tanpa persiapan, dia akan menjalaninya saja dengan siapa pun pendampingnya.

2. Cepat Move On

Karena hubungan yang dijalani tak pernah lama, maka chemistry di dalamnya pun tidak begitu pekat. Oleh karena itu, ketika hubungan tersebut berakhir, fase move on seseorang yang mengalami serial monogamist tidak akan memakan waktu lama. Toh, nanti akan bertemu lagi dengan sosok lain, atau justru fase tersebut ditemani oleh orang baru.

Sebab mereka tidak suka single life atau kesepian. Hidupnya harus terisi dengan seseorang entah dengan siapapun nantinya.

Terkesan tidak berhati-hati, namun demikianlah gambaran seorang serial monogamist.

Kalau memang ingin menjalin hubungan yang serius, sebaiknya seorang serial monogamist berhenti gegabah dan mulai evaluasi dan refleksi diri. Mana pola yang seharusnya diubah agar kejadian serupa tidak terulang?

Berikut cara mengatasinya!

1. Pahami Diri Sendiri

Punya hubungan dengan seseorang, artinya harus bisa memahami pasangan agar terciptanya kelancaran pada keberlangsungan usia hubungan dengan jangka waktu yang panjang.

Tapi sebelum itu, ada baiknya seorang serial monogamist memahami dirinya sendiri lebih dulu dan pikirkan apa yang sebenarnya mereka butuhkan di dalam hubungan tersebut.

Bagaimana rencana ke depannya dan cara mengatasi kendala serta permasalahan yang ada agar hubungan singkat itu tidak terulang kembali, semua itu perlu dibenahi lagi.

Tak kalah penting, mereka perlu mempelajari lebih dalam mengenai makna dari komitmen itu sendiri.

2. Belajar dari Masa Lalu

Pelajari pola hubungan yang sebelumnya. Bagian mana yang salah sehingga hubungan yang terjalin selalu berjalan singkat? Bagaimana mengatasinya?

Mengubah pola memang tidak bisa langsung 100% akan langsung terjadi perubahan. Tapi kalau sudah paham di mana letak kesalahan atau hal yang mesti dikoreksi, semuanya pasti akan berangsur membaik.

3. Quality over Quantity

Kualitas akan selalu lebih penting dibandingkan kuantitas. Percuma saja punya banyak hubungan tapi tak ada satu pun yang berkualitas dan membekas di hati sehingga tak meninggalkan kesan apa pun.

Memangnya kenapa bila harus menghabiskan waktu dengan menjomblo dan berusaha berbenah diri?

Daripada bertemu dengan orang yang salah dan hubungan singkat itu terus terulang kembali, lebih baik membenahi diri sembari menunggu seseorang yang tepat!

4. Komunikasi adalah Kunci

Komunikasi dan saling memahami adalah dua pondasi terkuat yang harus terbangun sebelum memutuskan untuk berkomitmen dan menjalin suatu hubungan.

Penting untuk memperbaiki cara komunikasi dengan pasangan di masa depan nanti. Sebaiknya hindari mengambil keputusan berdasarkan emosi apalagi mudah mengucapkan kata pisah.

Hubungan yang serius tidaklah demikian. Orang yang mengalami serial monogamist perlu memahami lagi kata ‘komitmen’. Karena menjalani komitmen tidak semudah ketika mengucapkannya. Ada banyak pertimbangan dan kematangan, sebab hal tersebut berkaitan dengan tanggung jawab yang harus dijalankan.

Itulah beberapa ciri dan cara mengatasi serial monogamist. Perlu diingat, sebelum menjalin hubungan dan berucap komitmen, alangkah baiknya perbanyak waktu untuk belajar memahami, menghargai, serta mencintai diri sendiri dulu.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak