Di zaman sekarang, salah satu kekhawatiran orang tua dalam pengasuhan adalah terpaparnya anak dalam screen-time yang berlebihan. Padahal, masa kanak-kanak adalah periode pertumbuhan yang mengharuskan banyaknya stimulasi dan eksplorasi fisik agar mereka bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.
Adanya screen-time yang membuat anak menjadi pasif akan menghambat kreativitas mereka. Lantas, apa yang harus dilakukan orang tua untuk membatasi screen-time pada anak?
Melansir dari goodhousekeeping, berikut ini 3 tips untuk membatasi screen-time pada anak.
1. Mulailah lebih awal
Hal yang paling ampuh dalam membatasi screen-time pada anak adalah dengan memulainya sedini mungkin. Karena semakin intens anak terpapar layar saat masih bayi, maka semakin bertambah usianya ia akan semakin sering menggunakan gadget.
Namun apabila orang tua bisa menghentikan screen-time sejak awal, maka ini akan jauh lebih mudah ketimbang mengurangi screen-time saat anak mulai kecanduan.
Karena pada dasarnya, untuk balita apalagi dengan usia dibawah 2 tahun, sebaiknya tidak diperkenankan untuk screen-time kecuali hanya sekedar menerima panggilan video-call dari orang terdekatnya. Adapun untuk anak di atas 2 tahun, dibatasi paling lama 1 jam untuk menonton tayangan berkualitas.
Intinya, pada saat menetapkan batasan pada anak, orang tua harus benar-benar konsisten dengan waktu yang telah ditetapkan.
2. Untuk anak yang lebih besar, buatlah aturan yang konsisten
Membatasi screen-time pada anak yang lebih besar memang agak tricky karena mereka akan lebih sulit untuk dilarang tanpa terlebih dahulu diberi pengertian. Bahkan ada di antara mereka yang mulai kecanduan gadget hingga mengganggu aktivitas dan rutinitasnya seperti belajar, jadwal makan, maupun tidur.
Tips yang bisa orang tua terapkan untuk membatasi screen-time pada anak yang lebih besar yakni orang tua harus berkumpul bersama anak lalu buat peraturan yang konsisten mengenai batasan dalam pemakaian perangkat gadget. Beri pengertian dan pemahaman yang baik kepada anak mengenai perlunya pembatasan ini. Adapun jadwal dalam bolehnya memegang gadget bisa ditetapkan pada waktu-waktu yang tidak mengganggu rutinitas dan jadwal belajar anak seperti di akhir pekan, saat bepergian atau saat sedang sakit.
3. Orang tua memberikan teladan
Ketika anak hendak dibatasi waktu screen-time nya, tentu orang tua menyadari terkait dampak negatif dari paparan gadget berlebihan. Hal itu sebenarnya tidak hanya terjadi kepada anak, tapi juga orang dewasa. Misalnya jika orang tua memberitahu anak bahwa gadget itu banyak membuang waktunya yang bermanfaat, begitupun halnya dengan orang tua yang akan buang-buang waktu ketika melakukan screen-time yang tidak perlu.
Maka dari itu, sebisa mungkin jadilah teladan yang baik bagi anak. Jika orang tua menetapkan batasan screen-time untuk anak, batasilah juga untuk diri sendiri.
Nah itulah tadi 3 tips dalam membatasi screen-time pada anak. Kuncinya adalah harus konsisten. Ketika orang tua bisa konsisten dalam menerapkan ketiga tips di atas, semoga anak bisa mengurangi kebiasaan screen-timenya.