Denny Sumargo, atau yang akrab disapa Densu, kembali menjadi sorotan publik. Namanya belakangan ini sedang naik daun, bukan hanya karena kanal YouTube-nya yang merajai tangga podcast, tetapi juga karena keterlibatannya yang tak terduga dalam aksi demonstrasi yang baru-baru ini terjadi.
Ditambah lagi, jejaknya yang semakin kuat dalam dunia perfilman membuat nama Densu semakin sering terdengar di mana-mana.
Sang "Pebasket Sombong" yang Mendominasi Lapangan
Sebelum dikenal sebagai artis serba bisa, Densu telah terlebih dahulu membangun kariernya di dunia olahraga sebagai atlet basket profesional. Ia pernah menjadi bagian dari tim nasional basket Indonesia serta bermain di liga basket nasional untuk klub-klub besar.
Keterampilannya dalam olahraga basket membuatnya mendapatkan julukan Most Valuable Player (MVP) sebanyak tiga kali dan menjadi Best Defender sebanyak dua kali. Persona "pebasket sombong" yang melekat padanya saat itu adalah cerminan dari dominasi dan kepercayaan dirinya di atas lapangan.
Dari Puncak Gunung ke Ring Tinju: Totalitas di Dunia Peran
Setelah pensiun dari basket di usianya yang ke-28 tahun, Densu terjun ke industri film sebagai aktor. Debutnya dalam dunia akting muncul melalui film Hattrick pada tahun 2012, yang kemudian namanya sebagai aktor semakin dikenal luas melalui perannya sebagai Arial di film fenomenal 5 cm pada tahun yang sama.
Tak berhenti di situ, Densu juga beralih ke layar kaca dengan memerankan Ellyas Pical dalam sebuah serial biopik. Peran ini diperankan Densu dengan penuh totalitas. Ia harus melakukan persiapan intensif selama empat bulan dan bahkan juga mengubah penampilannya untuk mendalami karakter legenda tinju Indonesia tersebut. Awalnya, ia sempat menolak peran ini karena merasa tak pantas.
"Mengambil peran ini sebenarnya merupakan sebuah tanggung jawab yang luar biasa ya," ujar Denny Sumargo dalam sesi jumpa pers. "Nanti hancur karier saya. Yang saya perankan itu bukan tokoh sembarangan."
Ia juga merasa punya ciri fisik yang jauh berbeda. "Saya tidak mau menghancurkan karakter Ellyas Pical. Saya terlalu tinggi untuk memerankan beliau," kata Denny Sumargo. Namun, setelah diyakinkan oleh teknologi, ia pun berkomitmen penuh.
"Saya kan ingin menghidupkan kisah inspiratif beliau dengan cara yang bisa menghormati warisan beliau, jadi saya berkomitmen untuk menggambarkan sosok Ellyas se-autentik mungkin," tuturnya.
Pada tahun 2025, ia kembali menunjukkan versatilitasnya dengan mencicipi dunia voice acting melalui film animasi Panji Tengkorak, di mana ia menjadi pengisi suara karakter utama.
Membangun Kerajaan di YouTube: Lahirnya 'Curhat Bang'
Kesuksesan Densu tak berakhir sampai di situ. Belakangan ini, berdasarkan data vidiq.com, podcast miliknya, "Curhat Bang Denny Sumargo", melalui kanal YouTube telah mencapai lebih dari 8,34 juta subscribers dan 1,6 miliar tayangan hingga 30 Agustus 2025.
Tak hanya itu, pada platform Rephonic, podcast ini telah dikategorikan sebagai salah satu yang sering diputar dan berhasil menduduki peringkat atas dalam genre Society & Culture. Ia berhasil menciptakan ruang diskusi yang relevan dan menarik bagi jutaan penonton.
Dari Sofa Podcast ke Jalanan: Suara Baru di Tengah Aksi Massa
Terlepas dari segala kesuksesan dan prestasi yang telah diraih, belakangan ini Densu kembali mencuri perhatian karena turut bergabung dalam demonstrasi di depan Gedung DPR pada 30 Agustus 2025.
Bukan sekadar hadir, ia juga memberikan suaranya dalam bentuk orasi. Densu menyampaikan pentingnya persatuan dan dialog langsung antara rakyat dan wakilnya, sembari mengimbau agar aksi tetap tertib dan tidak anarkis. Langkah ini menunjukkan sisi lain dari seorang Denny Sumargo, yang kini tak ragu menggunakan platformnya untuk menyuarakan aspirasi di dunia nyata.
Penulis: Flovian Aiko