Dari Nada ke Warna: Slank Hadirkan Harmoni Alam di Dinding Rumah

M. Reza Sulaiman
Dari Nada ke Warna: Slank Hadirkan Harmoni Alam di Dinding Rumah
Slank ciptakan palet warna terinspirasi dari keindahan alam Indonesia, berkolaborasi dengan Pacific Paint. (Flovian Aiko/Suara.com)

Warna dinding rumah bukan lagi sekadar estetika. Bagi banyak orang, memilih warna kini menjadi bagian dari cara mengekspresikan diri, menyebarkan energi positif, hingga menghadirkan suasana yang selaras dengan gaya hidup.

Sama seperti musik yang mampu menggugah emosi, warna juga bisa menjadi medium untuk merayakan alam dan cerita personal.

Tren inilah yang membuat kolaborasi antara Slank dan dunia warna terasa relevan. Selama puluhan tahun, band rock legendaris ini dikenal sering menulis lagu dengan inspirasi alam Indonesia, dari Bali Bagus hingga Pulau Biru.

Kini, kecintaan itu tidak hanya bisa didengar lewat nada, tetapi juga bisa dirasakan lewat palet warna.

1. Musik dan Warna sebagai Medium Ekspresi

Musik punya nada, warna punya nuansa. Ketika keduanya digabung, lahirlah medium baru yang bisa menyampaikan cerita sekaligus emosi.

2. Kisah Personal Tiap Personel Slank

Setiap anggota Slank membawa pengalaman pribadi dengan alam ke dalam palet warna. Inilah yang membuat kolaborasi terasa autentik dan personal.

3. Pesan Lingkungan dalam Setiap Warna

Dari laut hingga hutan, warna dipakai bukan hanya untuk estetika, tapi juga sebagai pengingat akan pentingnya menjaga alam Indonesia.

4. Cara Baru Fans Membawa Slank ke Rumah

Warna menjadi sarana unik untuk menghadirkan semangat Slank di ruang keluarga, tidak lagi terbatas di konser atau rekaman musik.

5. Aksi Sosial yang Menguatkan Ikatan

Kolaborasi ini juga diwujudkan lewat Kampung Biru Slank di Potlot serta konser eksklusif bagi penggemar, sehingga pengalaman warna meluas ke ruang publik.

Dari sinilah lahir palet eksklusif hasil kolaborasi Slank dengan Pacific Paint, yang terinspirasi langsung dari alam Indonesia. Setiap personel membawa kisahnya masing-masing: Kaka dengan hiu paus, Bimbim dengan senja Bali, Abdee lewat harimau Sumatera, Ridho dari Taman Nasional Manusela, dan Ivanka lewat Banda Neira.

“Kalau saya lihat Slank itu benar-benar pecinta alam. Nah, Pacific Paint juga mendapatkan semua inspirasi dari alam, itu yang menyebabkan kolaborasi ini tepat sekali,” ujar Danny Tanurahardja, GM Sales dan Marketing Pacific Paint.

Kaka menambahkan, menyelam bersama hiu paus menjadi inspirasinya. “Selama populasi ikan hiu masih banyak, berarti laut kita masih sehat,” ucapnya.

Sementara Bimbim menyebut Bali sebagai rumah keduanya. “Bali itu tempat pelarian dari kesibukan,” katanya. Abdee menekankan pentingnya menjaga hewan langka, Ridho berharap lebih banyak tempat bisa dilestarikan, dan Ivanka mengenang Banda Neira sebagai simbol perjuangan sekaligus harmoni alam.

Kolaborasi ini menunjukkan bahwa cinta pada alam bisa diterjemahkan dalam banyak bentuk: dari lirik lagu hingga sapuan kuas, dari panggung musik hingga ruang keluarga. Warna pun hadir bukan sekadar cat di dinding, melainkan refleksi perjalanan Slank bersama alam Indonesia—sebuah harmoni yang kini bisa hidup di setiap rumah.

Reporter: Flovian Aiko

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak