Kabar soal keputusan Raisa Andriana dan Hamish Daud untuk berpisah memang menjadi sorotan publik. Meski begitu, keduanya menunjukkan kedewasaan dengan tetap memprioritaskan sang putri, Zalina, di atas segalanya.
Dalam surat terbuka yang mereka bagikan di media sosial, pasangan ini menegaskan bahwa cinta mereka untuk Zalina tidak akan pernah berkurang meski status hubungan berubah.
Raisa dan Hamish menekankan pentingnya tetap hadir sebagai orang tua yang utuh bagi anak mereka. Komitmen tersebut tak hanya membuat publik terharu, tapi juga menginspirasi banyak pasangan lain bahwa perceraian tidak harus berakhir dengan pertengkaran atau jarak antara anak dan orang tua.
Langkah yang diambil Raisa dan Hamish ini dikenal sebagai co-parenting, yaitu pola pengasuhan bersama yang tetap dijalankan meski kedua orang tua sudah tidak hidup sebagai pasangan. Praktik ini kini banyak diterapkan oleh keluarga modern, termasuk di kalangan selebriti.
Prinsip Utama dalam Co-Parenting
1. Selalu utamakan anak
Dalam co-parenting, kebutuhan emosional dan fisik anak harus menjadi prioritas. Keputusan apa pun sebaiknya selalu berpusat pada kenyamanan serta kebahagiaan anak.
2. Tetap bekerja sama sebagai orang tua
Kedua orang tua harus bekerja sama dalam membuat keputusan penting, seperti pendidikan, kesehatan, hingga kebiasaan sehari-hari. Konsistensi aturan antara rumah satu dan lainnya juga penting agar anak merasa aman.
3. Menjaga komunikasi
Menjaga komunikasi yang terbuka dan langsung antar orang tua menjadi kunci. Hindari menjadikan anak sebagai perantara pesan atau alat pelampiasan emosi.
4. Kompromi dan fleksibilitas
Co-parenting menuntut kedewasaan untuk saling menyesuaikan diri. Baik dalam hal pembagian waktu, jadwal kunjungan, hingga rencana liburan, semua perlu dibangun atas dasar kesepakatan bersama.
Tips agar Co-Parenting Berjalan Baik
1. Buat aturan bersama
Sepakati aturan dasar tentang disiplin, jadwal, dan tanggung jawab agar anak tidak bingung menghadapi dua versi aturan berbeda.
2. Komunikasi langsung
Bicarakan hal-hal penting secara langsung dan profesional tanpa melibatkan anak di tengahnya.
3. Kelola emosi terutama di depan anak
Menahan ego dan menjaga sikap tenang sangat penting, terutama di depan anak. Tunjukkan bahwa perpisahan orang tua tidak harus diwarnai permusuhan.
4. Fokus pada masa depan
Alihkan energi dari masa lalu ke arah masa depan anak. Co-parenting yang sehat membantu anak tumbuh dengan stabil secara emosional.
5. Jangan libatkan anak dalam konflik
Hindari menjadikan anak sebagai penengah atau pembawa pesan antar orang tua. Hal ini bisa membebani secara psikologis dan membuat anak merasa bersalah.
Melihat cara Raisa dan Hamish Daud mengelola hubungan mereka setelah perpisahan, banyak yang menilai keduanya sebagai contoh nyata pasangan yang tetap kompak demi anak.
Co-parenting bukan hanya tentang membagi waktu, tapi tentang bekerja sama untuk memastikan anak tetap tumbuh dalam kasih sayang penuh, meski dalam dua rumah yang berbeda.