Tidak semua adaptasi anime berhasil menghidupkan pesona cerita dari manga aslinya. Beberapa di antaranya malah kehilangan detail, emosi, bahkan arah cerita yang membuat para penggemar jadi kecewa.
Dari Tokyo Ghoul hingga The Promised Neverland, berikut adalah deretan anime populer yang ternyata versi manganya dianggap jauh lebih unggul oleh para penggemarnya!
1. Tokyo Ghoul: Animenya 'Ngebut', Manganya 'Ngena'
Banyak yang sepakat bahwa manga Tokyo Ghoul punya alur yang jauh lebih kompleks dan gelap dibandingkan dengan adaptasi animenya. Animenya terasa terlalu terburu-buru, melewatkan banyak detail penting tentang perkembangan karakter Kaneki, dan bahkan mengubah jalan cerita.
Akibatnya, kedalaman emosional dan konflik psikologis yang ada di versi manga jadi "hilang" di dalam animenya.
2. The Promised Neverland: Musim Kedua yang Jadi 'Bencana'
Musim pertama dari anime ini sukses besar, tapi musim keduanya justru menjadi kekecewaan besar bagi para penggemar. Banyak sekali arc cerita penting yang dihapus, alurnya terlalu cepat, dan ending-nya dibuat dengan sangat tergesa-gesa.
3. One-Punch Man: Saat Kualitas Animasi Gak Sekeren Gambarnya
Meskipun musim pertama animenya dianggap sangat keren, manga One-Punch Man karya Yusuke Murata jauh lebih detail dan dinamis. Ilustrasi pertarungannya benar-benar bisa memanjakan mata. Ketika studio animenya berganti di musim kedua, kualitas animasinya menurun drastis dan kehilangan pesona aksi spektakuler yang menjadi ciri khasnya.
4. Berserk: Legenda yang Gagal 'Dihidupkan'
Ini adalah legenda sejati di dunia manga. Karya Kentaro Miura ini dikenal karena detailnya yang luar biasa dan temanya yang sangat kelam dan mendalam. Namun, adaptasi animenya—terutama versi 2016—dikritik keras karena animasinya yang buruk dan tidak mampu menangkap atmosfer epik dari dunia Berserk.
5. Bleach: 'Penyakit' Filler yang Bikin Bosen
Anime Bleach memang punya banyak penggemar, tapi juga punya terlalu banyak filler episode yang tidak ada di dalam manganya. Sementara itu, versi manganya jauh lebih padat, fokus, dan bisa membangun karakter Ichigo dengan lebih kuat.
6. Akame ga Kill!: Saat 'Ending'-nya Beda Total
Animenya sempat populer, tapi ending-nya yang dibuat berbeda dari manga membuat banyak penggemar jadi kecewa. Di versi manga, ceritanya jauh lebih gelap dan karakternya punya perkembangan yang lebih realistis.
7. The Way of the Househusband: Anime yang 'Malas Gerak'
Konsep ceritanya sangat unik: seorang mantan gangster yang menjadi suami rumah tangga. Sayangnya, animenya mendapat banyak kritik karena animasinya yang terlalu statis. Banyak penggemar yang menyebutnya lebih mirip seperti motion comic daripada sebuah anime.
8. Seven Deadly Sins: 'Animasi Powerpoint' di Musim-musim Akhir
Musim pertama anime Seven Deadly Sins tampil dengan sangat solid, tapi kualitas animasinya menurun tajam di musim-musim berikutnya. Adegan pertarungan yang seharusnya epik malah jadi terlihat datar.
9. One Piece: Masalah 'Pacing' yang Gak Kelar-kelar
Meskipun One Piece adalah salah satu anime paling legendaris, banyak penggemar yang berpendapat bahwa serial manganya jauh lebih unggul. Pacing animenya yang lambat karena harus menyesuaikan dengan jadwal rilis mingguan membuat beberapa episodenya jadi terasa terlalu panjang.
10. Record of Ragnarok: Ide Keren, Eksekusi 'Kaku'
Ide ceritanya luar biasa: para dewa bertarung melawan manusia-manusia terhebat sepanjang sejarah. Tapi, adaptasi animenya dikritik karena animasi pertarungannya yang terasa kaku dan minim gerakan.
(Flovian Aiko)