Vivo kembali melakukan langkah yang cukup berani di pasar smartphone Indonesia dengan meluncurkan Vivo X300, sebuah flagship compact yang benar-benar keluar dari pakem mainstream. Jika selama ini varian “regular” pada lini flagship identik dengan spesifikasi yang dipangkas, maka Vivo membalikkan tradisi itu. X300 hadir dalam bentuk yang lebih kecil, tetapi membawa spesifikasi kelas Pro hampir tanpa kompromi. Sekilas terlihat mungil, tapi performa dan fiturnya justru membuat banyak flagship lain terasa minder.
Hal pertama yang membuat Vivo X300 mencuri perhatian adalah ukurannya. Dengan layar 6,31 inci, bodinya jauh lebih kecil dibanding pendahulunya, seperti X200 maupun flagship Android pada umumnya. Rasanya seperti memegang iPhone Pro versi non-Max: pas, ringan, dan nyaman. Bobotnya hanya sekitar 190 gram, dipadukan dengan build premium menggunakan kaca matte yang halus namun tidak licin, serta frame aluminium yang kokoh.
Tak hanya itu, Vivo memberikan perlindungan IP68 dan bahkan IP69, membuat HP ini aman bila tercebur atau terkena semprotan air bertekanan. Di sektor fitur fisik, X300 tetap lengkap, stereo speaker, IR blaster, eSIM, wireless charging, hingga port USB-C 3.2 yang jarang ditemukan pada flagship non-Pro. Port ini mendukung transfer data hingga 10 kali lebih cepat dari USB 2.0 dan kompatibel dengan display out. Di era dimana beberapa vendor justru menurunkan spek port di perangkat mahalnya, langkah Vivo ini patut diapresiasi.
Satu-satunya catatan kecil mungkin ada pada tuning speaker yang sedikit condong ke treble sehingga terdengar agak cempreng. Jika saja bass-nya dibuat lebih dalam dan balance, X300 bisa menjadi salah satu compact flagship paling lengkap di pasaran saat ini.
Walau tampil sebagai model compact, Vivo X300 sama sekali tidak kompromi soal kualitas layar. Panel 6,31 incinya menggunakan LTPO dengan refresh rate adaptif 1-120 Hz, fitur yang biasanya hanya muncul di flagship varian Pro dari brand lain. Resolusinya 1.5K yang terlihat tajam, dan tingkat kecerahannya sangat tinggi hingga tetap jelas saat dipakai di bawah matahari terik.
UI HP ini memakai OriginOS terbaru yang membawa tampilan modern, animasi lebih hidup, serta opsi kustomisasi yang jauh lebih banyak dibanding generasi sebelumnya. Perubahan ini membuat pengalaman memakai X300 terasa lebih segar dan intuitif.
Dapur pacu menjadi salah satu alasan mengapa X300 begitu menggoda. Vivo menanamkan chipset Dimensity 9500, prosesor yang sama dengan seri Pro dipadukan RAM hingga 16 GB dan storage hingga 512 GB. Dalam penggunaan sehari-hari, performanya sangat mulus untuk multitasking, aplikasi berat, atau kebutuhan kreator mobile.
Untuk gaming, X300 mampu berjalan dengan lancar tanpa kendala, tetapi ada perbedaan ketika dibandingkan dengan varian Pro. Pada game berat seperti Genshin Impact, performa di awal stabil di frame rate tinggi. Namun setelah lebih dari 30 menit bermain, suhunya mulai meningkat hingga 48 derajat Celcius di bagian depan dan 45 derajat Celcius di bagian belakang.
Karena cooling system pada HP compact tak bisa sebesar HP besar, performanya otomatis menurun ke kisaran 50 FPS. Meski demikian, penurunannya tidak ekstrem dan masih nyaman dimainkan. Pada game ringan seperti Mobile Legends, suhunya tetap stabil di bawah 40 derajat Celcius dan performanya mulus tanpa hambatan.
Salah satu kejutan paling besar dari Vivo X300 ada pada sektor baterai. Dalam bodi sekecil itu, Vivo berhasil menyematkan baterai 6.040 mAh, lebih besar dari iPhone 17 Pro dan bahkan Samsung Galaxy Ultra yang punya baterai 5.000 mAh.
Dalam penggunaan nyata, daya tahannya impresif. Streaming YouTube satu jam hanya memakan sekitar 7 persen. Mobile Legends setengah jam sekitar 9 persen. Game berat seperti Genshin selama 30 menit menghabiskan sekitar 17 persen. Untuk pemakaian harian normal, X300 sering kali masih menyisakan 20-30 persen di malam hari.
Pengisian dayanya sangat cepat. Charger 90W mampu mengisi dari 0 persen hingga 13 persen hanya dalam 5 menit, 63 persen dalam 30 menit, dan penuh kurang dari satu jam.
Meski compact, kemampuan kamera X300 tidak ikut diperkecil. Sensor utamanya 200 MP dengan OIS yang menghasilkan foto detail, bersih, dan minim noise. Telefoto periskop 50 MP dengan optical zoom 3x mampu menangkap objek jauh dengan detail baik, sementara ultrawide 50 MP dan selfie 50 MP memberikan konsistensi warna yang solid.
Kemampuan low-light kamera HP ini juga memuaskan. Foto di malam hari, bahkan dengan sumber cahaya yang terbatas sekalipun, tetap memiliki detail yang baik tanpa oversharpening. Video mencapai 4K 60 fps dengan stabilisasi solid dan dynamic range yang luas.
Vivo X300 berhasil mematahkan stigma bahwa HP kecil pasti speknya terbatas. Dengan layar LTPO premium, build berkualitas, performa kencang, kamera flagship, baterai raksasa, dan fitur lengkap, X300 menjadi salah satu compact flagship terbaik di pasar Indonesia saat ini.
Harga jualnya berada di kisaran Rp 15 juta tergantung varian, memang tidak murah. Namun bagi pengguna yang merindukan HP kecil berkualitas tinggi, tanpa mengorbankan performa, jelas Vivo X300 adalah pilihan yang sulit ditolak.
sumber: https://youtu.be/Mi6yaHDwIHw?si=KpOf084XSrUOTWHJ