5 Tips Cerdas Menjalani Peran Ganda Sebagai Ibu dan Karyawan

Tri Apriyani | Rahmadika Syamsiyah Kampai
5 Tips Cerdas Menjalani Peran Ganda Sebagai Ibu dan Karyawan
Ilustrasi ibu dan anak

Bagi sebagian wanita, meniti masa depan sebagai wanita karier merupakan bagian dari impian besar. Alasannya beragam, mulai dari sarana aktualisasi diri, sayang dengan gelar yang sudah diraih, ingin punya uang sendiri, dan masih banyak alasan-alasan lain di balik keputusannya menjadi wanita karier.

Namun, apakah dalam praktiknya segala hal akan berjalan mulus? Tentu saja tidak. Wanita yang telah menikah terlebih memiliki anak dan tetap memilih untuk mempertahankan kariernya akan mengalami banyak kendala, di antaranya ialah peran yang ganda.

Peran ganda adalah ketika di satu waktu seseorang harus menjalankan kedua tugas bersamaan dengan tuntutan yang sedemikian rupa. Dalam hal ini working mom akan mengalami konflik peran ganda dengan berbagai macam faktor, di antaranya adalah harus mengurusi suami, rumah, dan anak.

Menghadapi konflik tersebut mungkin memberikan dampak stres dan jenuh serta akan dihadapkan dengan berbagai rintangan. Berikut merupakan tips menjalani peran ganda sehingga tetap enjoy dan bebas stres!

  1. Fokus pada pekerjaan

Ketika seorang ibu sudah memutuskan untuk tetap berkarier setelah menikah atau bahkan memiliki anak, hendaknya ketika di kantor manfaatkanlah waktu yang ada untuk menyelesaikan pekerjaan. Ketika pekerjaan sudah selesai dan jam waktu pulang sudah tiba, maka tidak akan ada beban yang terbawa hingga ke rumah. Hal ini akan memaksimalkan peran menjadi seorang ibu ketika berada di rumah. No more work.

  1. Respek kepada rekan kerja

Tidak bisa dipungkiri bahwa peran sebagai ibu di rumah mengambil waktu para ibu pekerja yang biasanya dahulu ketika masih lajang digunakan untuk hangout selepas pulang kantor. Sekarang terpaksa teng-go alias pulang tepat waktu dan tidak ada lagi kata-kata “Mau mampir ke mana nih balik kantor?”

Hal tersebut wajar, tapi setidaknya ketika di kantor tetap pelihara hubungan baik dengan rekan kerja, contohnya saja mengurus pekerjaan mereka ketika mereka ada urusan genting. Ketika itu dilakukan maka mereka pun akan maklum dan tidak ada suara-suara sumbang ketika para moms terpaksa absen untuk menghadiri acara kelulusan sekolah si kecil.

  1. Terbuka kepada Bos.

Terpaksa absen karena tiba-tiba si Kakak demam tinggi? Langsung saja bilang ke si Bos, dengan demikian ini menghindari pikiran-pikiran negatif kepada Anda. Takutnya Anda dikira sengaja menghindari pekerjaan atau hanya bermalas-malasan di rumah, tentunya miskomunikasi dengan Bos adalah sesuatu yang sangat patut dihindari.

  1. Tidak memaksakan kapasitas diri

Kesehatan mental adalah prioritas, ketika Anda terus-terusan memikirkan pekerjaan bahkan ketika sedang liburan bersama keluarga, tandanya Anda sudah mulai menjadi workaholic atau bahkan itu adalah gejala awal dari stres. Ketika ini diabaikan khawatirnya ini bisa menjadi awal mula gangguan mental. Ucapkan mantra berikut, “Aku pantas untuk istirahat.”

  1. Me-time

Ketika peran ibu dan peran sebagai karyawan terus-terusan menghantui, coba sesekali pergi ke spa atau salon untuk memanjakan diri. Tidak ada salahnya meluangkan sedikit waktu dan uang untuk melepas beban sejenak. Kalau sudah recharge energi, Anda pasti akan siap kembali menjalani realita. Semangat!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak