Kehidupan manusia memang sudah tidak bisa dipisahkan dari musik. Musik yang kita ingin dengar juga tergantung dengan mood yang kita rasakan saat itu. Ketika senang, kita lebih memilih untuk mendegarkan lagu senang dan dengan beat yang cepat. Ketika sedih terlebih jika kita sedang patah hati, kita akan lebih memilih mendengarkan lagu galau dan mellow. Namun, apakah mendengarkan lagu galau baik untuk kesehatan mental?
Dua peneliti dari Freie Universitat Berlin melakukan sebuah survei kepada 722 orang dari berbagai belahan dunia mengenai lagu sedih. Mereka menemukan bahwa mendengarkan lagu sedih dapat memberikan banyak keuntungan emosional bagi orang-orang. Kesedihan yang ditimbulkan dari musik memiliki peran dalam kesejahteraan dengan memberikan penghiburan serta dapat mengatur suasana hati dan emosi negatif.
Orang sering mendengarkan musik ketika sedang mengalami tekanan emosional untuk menjadi sarana yang dapat meluapkan emosi atau suasana hati yang negatif. Pendengar merasa lebih baik setelah mendengarkan lagu sedih karena mereka dapat mengekspresikan dan melepaskan emosi mereka. Mereka jadi tidak memendam perasaan sedih tersebut di dalam hati sehingga mereka bisa mengatur emosi mereka lebih baik.
Hal ini diperkuat dengan studi pada tahun 2011 yang menemukan bahwa orang yang menghindari pengalaman emosi yang negatif bisa menimbulkan hasil negatif sedangkan menerima pengalaman emosional positif dapat dikaitkan dengan hasil positif.
Mendengarkan lagu sedih juga bisa menjadi teman pada saat sedih. Pendengar dapat merasakan kesedihan yang dialami oleh orang lain melalui lagu yang dibuat sehingga pendengar mengerti mereka tidak sendirian, orang lain juga pernah berada di posisi yang sama.
Teman dan keluarga memang dapat menghibur pada saat sedih tetapi ada keuntungan yang dapat diberikan musik. Musik tidak mengharuskan kita berinteraksi dengan orang lain sehingga di saat sedih kita tidak harus menghadapi orang yang hanya kepo dengan masalah kita.
Lagu sedih memang memiliki manfaat tetapi juga tidak baik untuk kesehatan mental jika didengar berulang kali.
Menurut temuan yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Human Neuroscience, mereka yang mendengarkan musik yang sedih atau agresif bisa rentan terhadap tingkat kecemasan dan neurotisme yang lebih tinggi daripada mereka yang lebih suka lagu-lagu yang lebih optimis.
Terlebih lagi jika orang tersebut mengalami depresi. Orang yang mengalami depresi dan mendengarkan lagu sedih bukannya termotivasi ingin berubah tetapi cenderung kehilangan motivasi. Fungsi kognitif orang yang mengalami depresi juga berkurang di beberapa aspek saat mendengarkan lagu sedih.
Sebuah studi menemukan bahwa orang-orang yang cenderung terjebak dalam pola pikir negatif merasa lebih tertekan pada saat mendengarkan lagu sedih, biasanya sifat ini dimiliki oleh orang depresi. Mendengarkan musik sedih justru membuat mereka terjebak dalam siklus pikiran negatif karena dapat memicu ingatan yang sedih.
Sebaiknya saat sudah bahagia, dengarkanlah lagu-lagu yang positif yang memiliki pesan yang bahagia agar tidak terjebak dalam pemikiran-pemikiran negatif. Pilihlah lagu-lagu yang meningkatkan kualitas mental kalian karena kebahagiaan kalianlah yang utama.