Strategi Investasi dengan Reksa Dana ala Milenial

Tri Apriyani | Yusrifaizal Gumilar Winata
Strategi Investasi dengan Reksa Dana ala Milenial
Logo Reksa Dana

Pada tahun 2020, diprediksikan bahwa 50 persen dari tenaga kerja yang ada akan ditempati oleh generasi milenial (kelahiran 1980-2000). Hingga pada tahun 2025, tenaga kerja generasi milenial akan diprediksi meningkat sampai 75 persen.

Tentu pada usianya yang produktif sekarang, akan banyak generasi milenial yang akan mementingkan gaya hidup, terutama generasi milenial yang sedang euforia menerima gaji pertamanya.

Apa salah kalau kita mengikuti gaya hidup pada usia kita yang produktif ini? tentu tidak, mengikuti gaya hidup tentu saja boleh dan wajar, akan tetapi kita juga harus melek dengan adanya inflasi yang terjadi disekitar kita.

Dengan adanya inflasi ini, tidak cukup bagi kita apabila hanya menabung biasa. Kita perlu melakukan investasi supaya tabungan kita juga mengikuti dan bahkan mengalahkan inflasi.

Salah satu instrumen Investasi yang mudah adalah Reksa Dana. Mengapa menggunakan Reksa Dana? Karena dengan Reksa Dana, kita dapat melakukan Investasi dengan setoran awal rendah minimal Rp100.000. Selain itu, investasi yang kita simpan pada Reksa Dana dapat dicairkan kapan saja serta tidak dikenakan pajak.

Untuk melakukan investasi dengan Reksa Dana, sebenarnya sangatlah mudah dengan mengikuti langkah-langkah berikut :

1. Menentukan Tujuan Investasi

Pertama kita harus memiliki tujuan investasi, tujuan ini ditentukan dengan menentukan 'apa yang ingin dicapai?'. Contohnya investasi untuk mengumpulkan uang sebagai Down Payment cicilan rumah.

2. Melakukan Estimasi berapa nilai dan kapan deadline target investasi

Apabila sudah menentukan tujuan, maka langkah selanjutnya adalah menentukan nilai dalam rupiah berapa besaran yang harus kita capai secara realistis sesuai kondisi saat ini. Kemudian kita menentukan deadline kapan target investasi ini harus tercapai.

Misalnya, untuk Down Payment cicilan rumah membutuhkan sekitar Rp80.000.000 dan diharapkan terpenuhi dalam waktu 4 tahun.

3. Memperhitungkan Inflasi

Setelah memiliki Tujuan Investasi yang spesifik beserta nilai dan deadlinenya. Maka kita perlu memperhitungkan inflasi untuk mengantisipasi ketika target investasi kita mengalami kenaikan harga.

Contoh, dengan menggunakan kalkulator finansial pada situs Indopremier Ipotku, Down Payment yang saat ini diestimasikan Rp80.000.000, pada waktu 4 tahun lagi, dengan asumsi inflasi 2,72 persen (inflasi BI per Desember 2019), maka akan menjadi Rp88.704.000.

4. Memilih Reksa Dana yang sesuai dengan Tujuan Investasi

Reksa Dana memiliki beberapa Jenis Reksa Dana yang menyesuaikan kebutuhan investornya. Sederhananya, Jenis-jenis Reksa Dana ini sudah dikelompokkan sesuai tingkat risk dan return yang dimiliki jenis Reksa Dana tersebut.

Secara garis besar, sebaiknya kita memilih Jenis Reksa Dana sebagai berikut:

Periode Periode 1-3 tahun = Reksa Dana Pendapatan Tetap.
Periode 3-5 tahun = Reksa Dana Campuran.
Periode lebih dari 5 tahun = Reksa Dana Saham.
Mengikuti contoh sebelumnya, maka untuk tujuan mengumpulkan dana Down Payment dalam periode 4 tahun sebaiknya menggunakan Reksa Dana Campuran.

5. Menghitung jumlah berapa yang perlu kita tabung per bulan

Selanjutnya, kita hanya perlu menghitung berapa uang yang perlu kita sisihkan untuk diinvestasikan ke Reksa Dana.

Dengan contoh sebelumnya, asumsikan Reksa Dana Campuran memiliki tingkat keuntungan sebesar 9,3 persen. Maka menggunakan kalkulator finansial pada situs Indopremier Ipotku(pada menu Anuitas Nilai Masa Depan-->Setoran Berkala), maka minimal per bulan kita harus menabung sebesar Rp1.532.604.

Apabila kita tidak melakukan investasi, maka kita perlu menabung sebesar Rp1.848.000 per bulannya (Rp88.704.000 per 48 bulan).

Dengan investasi, maka kita sudah menghemat sekitar Rp300.000 per bulannya, menarik bukan?

Selagi usia kita masih produktif, mari kita mulai investasi seawal mungkin supaya kita siap menghadapi masa tua kita.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak