Tanaman Obat Keluarga (TOGA): Apotek Hidup Penyangga Imunitas Keluarga

Tri Apriyani | ANDRONICUS CHRISTIAN NUGRAHA
Tanaman Obat Keluarga (TOGA): Apotek Hidup Penyangga Imunitas Keluarga
Tanaman herbal

Peningkatan penggunaan obat-obatan berbahan herbal di dunia yang semakin meningkat, ini ternyata berbanding terbalik dengan kesadaran masyarakat untuk mengusahakan sendiri obat-obatan yang berbahan dasar herbal. Obat-obatan yang berbahan herbal ini sebenarnya dapat ditemukan di sekitar lingkungan keluarga. Tanaman obat dapat ditanam oleh setiap keluarga melalui tanaman obat keluarga.

Pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA) yang lebih alami oleh masyarakat Indonesia, secara turun-temurun sebagai warisan budaya bangsa. Tanaman obat tradisional digunakan dan dilaporkan secara empirik oleh masyarakat bermanfaat meningkatkan kesehatan dan pengobatan berbagai penyakit.

Penggunaan tanaman obat secara tradisional semakin disukai karena efek samping yang rendah, efek yang saling mendukung dengan obat tradisional lain, lebih sesuai untuk berbagai penyakit metabolik dan degeneratif. Obat tradisional dapat diperoleh, diramu dan ditanam sendiri tanpa tenaga medis.

Sebagai salah satu bentuk pangan fungsional, yaitu bahan pangan yang mempunyai khasiat fisiologis bagi tubuh, diantaranya meningkatkan imunitas, prospek imunomodulator dari bahan alami sangat baik. Sifat pangan fungsional antara lain adalah dapat mencegah timbulnya penyakit, meningkatkan imunitas, serta memperlambat proses penuaan.

Sistem imun adalah semua mekanisme yang digunakan badan untuk melindungi dan mempertahankan keutuhan tubuh dari bahaya yang menyerang tubuh.

Dikatakan pula bahwa imunomodulator terutama dibutuhkan untuk kondisi dimana status sistem imun akan mempengaruhi kondisi pasien dan penyebaran penyakit, seperti pada kasus terapi adjuvan yang melibatkan infeksi bakteri, fungi atau virus. Beberapa jenis tanaman obat yang mempunyai aktivitas sebagai imunomodulator antara lain: mengkudu, jahe, kunyit, temulawak, meniran dan sambiloto.

Ekstrak jahe dapat meningkatkan daya tahan tubuh yang direfleksikan dalam sistem kekebalan yaitu memberikan respon kekebalan inang terhadap mikroba pangan yang masuk ke dalam tubuh. Hal itu disebabkan ekstrak jahe dapat memacu proliferasi limfosit dan menekan limfosit yang mati.

Oleh sebab itu, pemanfaatan tanaman obat perlu digalakkan guna meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan. Selain itu, TOGA juga bermanfaat untuk meningkatkan imunitas dan gizi keluarga serta dapat menjadi sumber pendapatan masyarakat.

Berikut sedikit gambaran bagaimana tahapan jika ingin menanam tanaman obat di rumah :

1. Mempersiapkan media tanam

Media tanam yang di gunakan dapat mengunakan tanah yang di campur dengan pupuk kandang dan pupuk kompos dengan perbandingan 1:1:1, kemudiian media di campurkan hingga merata.

2. Mempersiapkan tempat dan bahan tanam

Tempat media tanam dapat menggunakan polibag atau pun wadah lain nya, kemudian  rimpang jahe yang digunakan yaitu rimpang telah mengeluarkan tunas atau rimpang yang telah berumur 10 - 12  bulan.

3. Penanaman 

Penaman di lakukan dengan cara menaruh rimpang jahe pada media tanam dengan posisi tunas berada menghadap ke atas permukaan tanah, benamkan sedikit rimpang ke media tanam kira-kira 2 - 3 cm jangan sampai terlalu dalam. Setelah itu siram bibit jahe yang telah di tanam dan di letakan di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung.

Bibit jahe yang sudah berumur 2 bulan setelah tanam, sudah bisa di letakan di bawah sinar matahari.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak