Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bekerja sama dengan kelompok tim kepemudaan reduce untuk membuat pot tanaman dari ban bekas yang dimana pot tanaman ini bisa dimanfaatkan warga Desa Ngingasrembyong agar tetap bisa produktif di masa pandemic, tentunya hal ini juga dapat bernilai ekonomi bagi masyarkat sekitar.
Dalam program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM), kelompok yang beranggotakan 5 mahasiswa ini membuat video edukasi tentang pembuatan pot tanaman dari bahan bekas yang nantinya akan di publish di media sosial instagram pmm kelompok 32, yaitu (@pmm32.ngingasrembyong) dan akan di sosialisasikan kepada masyarakat Desa Ngingasrembyong, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Sehingga kegiatan ini mempunyai nilai guna bahkan nilai jual bagi masyarakat yang mempraktikannya.
Sasaran khusus dari kegiatan ini adalah Ibu-Ibu Dasawisma (Ijo loro-loro) yang ada di Dusun Sanggrahan RT. 02 RW. 01, yang dimana tujuannya agar Ibu-Ibu mempunyai kegiatan positif dan bermanfaat. Tidak hanya itu, nantinya pot tanaman yang sudah dibuat tersebut akan dilakukan penanaman tanaman sayur dan penghirup karbon yang tujuannya agar masyarakat dapat menikmati sayur-sayuran yang telah mereka tanam sendiri sehingga masyarakat dapat menikmati sayuran yang lebih sehat tanpa harus keluar rumah untuk membelinya.
Kegiatan ini dilakukan juga untuk mencegah penyebaran dari virus Covid-19 karena, juga sesuai dengan instruksi pemerintah bahwa masyarakat dapat sebisa mungkin mengurangi aktivitas di luar rumah agar terhindar dari virus.
Pembuatan video edukasi pot tanaman yang memanfaatkan sampah daur ulang (Reduce) ini dilakukan pada (11/09) di base camp PMM kelompok 32. Dalam pembuatan video tutorial ini peralatan dan bahan yang dibutuhkan cukup sederhana yaitu, hanya perlu menyiapkan 3 ban sepeda yang sudah tidak digunakan lagi, kater, paku, palu, dan cat untuk menghias ban.
Bahan yang cukup sederhana ini dapat disulap menjadi pot yang sangat cantik sesuai dengan kreativitas masing-masing pembuat mulai dari warna, bentuk, hingga ukuran, sehingga dengan menggunakan pot reduce ini juga dapat mempercantik halaman rumah. Nantinya, sepuluh pot reduce yang telah dibuat beserta tanamannya ini akan di bagikan ke Balai Desa Ngingasrembyong, sebagai bentuk monument dari PMM kelompok 32. (cdy)