Banyak dari kita barangkali pernah mendengar berita tercurinya smartphone. Atau mungkin pernah mengalami hal tersebut? Barangkali terlintas dalam pikiran kita nasib smartphone dan data-data di dalamnya. Apakah aman-aman saja atau malah sedang dipakai oleh pihak yang tidak bertanggung jawab?
Jika membayangkan hal-hal di atas barangkali kita akan merasa takut. Karena banyak dari pengguna smartphone menyimpan data-datanya di smartphone. Selain karena mudah dicatat, kemudahan dalam mengakses dimana pun kita berada juga menjadi alasan.
Data-data ini mencakup foto, video, file-file dan informasi login media social atau website lainnya. Bahkan parahnya, tidak sedikit orang yang menyimpan sandi m-banking di smartphone. Bisa kita bayangkan betapa sensitifnya data-data yang kita simpan di smartphone.
Kita pernah mendengar tersebarnya informasi-informasi sensitif karena smartphone tercuri atau hilang. Apalagi semakin canggih handphone tidak menjamin keamanan dari serangan hacker. Hacker bisa lebih mengetahui seluk-beluk sebuah handphone dari pemiliknya sendiri.
Tapi bagaimana jika tidak pernah tercuri tapi data tetap tersebar? Bisa jadi saat menjual hp ke orang lain, si pemilik lupa menghapus total data-data di dalam smartphone-nya.
Seharusnya sebelum menjual smartphone, si pemilik perlu mereset data ke pengaturan pabrik.
Dengan begitu hilanglah sudah data-data yang dalam smartphone tersebut lalu bisa di jual ke siapa saja tanpa takut data-data pentingnya tersebar.
Tapi jika memang perlu menyimpan data-data pribadi di smartphone, pastikan bahwa itu tersimpan di tempat yang aman. Entah itu di folder yang terkunci atau di penyimpanan Cloud seperti Google Drive.
Jika memilih menyimpan di folder yang terkunci dengan pin dan sandi, hal ini dapat mencegah orang lain menilik isi dari folder itu. Data-datamu akan aman di situ. Tetapi sayangnya, data-data kalian yang tersimpan di folder itu tidak bisa kalian askes lagi. Jika kalian tidak memiliki salinannya di handphone lain, hal ini tetap bisa jadi bencana.
Beda halnya jika kalian menyimpan data di Cloud Storage seperti Google Drive. Google Drive tidak akan menaruh data-data kita di handphone kita. Google Drive memiliki tempat penyimpanan tersendiri. Untuk mengakses data-data yang tersimpan di Google Drive, kalian hanya perlu informasi login akun Gmail kalian.
Sekalipun hp kalian tercuri atau hilang entah kemana, kalian hanya perlu mengakses Google Drive kalian dari handphone lain seperti handphone orang tua, kakak atau teman kalian.
Jika sudah berhasil, kalian bisa mengganti informasi login Gmail kalian dan data-data kalian akan tetap aman. Selain aman, kalian tetap bisa mengakses semua data kalian yang sudah tersimpan di Google Drive.
Google Drive menawarkan penyimanan Cloud sebesar 15 GB. Hal ini tentu sangat cukup mengingat file-file yang diunggah biasanya hanya foto, video, file Ms. Word atau Excels dan lainnya.
Dan jika tetap merasa kurang dengan ukuran penyimpanan sebesar itu, kalian hanya perlu membuat akun Gmail kedua dan masuk ke Google Drive memakai Gmail kedua kalian. Dengan begitu kalian akan mendapatkan 15 GB penyimpanan lagi. Lakukan itu lagi jika dirasa masih kurang besar.
Meskipun ada cara untuk mengamankan data-data pribadi, bukankah percuma jika tidak dipraktekan? Maka dari itu, lakukanlah tindakan pencegahan mulai dari sekarang. Kita tidak tahu kapan musibah bertamu dalam hidup kita.