Kucing dengan bulu tebal dan panjang adalah tanda bahwa hewan tersebut sehat dan bahagia. Tidak selalu jenis anggora atau persia dan kucing ras lainnya, kucing domestik atau kucing lokal pun jika bulunya tebal serta tidak rontok, pasti akan sangat cantik.
Masalahnya terkadang ada saja kucing yang mengalami masalah kerontokan bulu parah hingga mengakibatkan kebotakan. Tentu kamu nggak mau bila kucing kesayangan terlihat botak atau berbulu tipis kan?
Ada beberapa penyebab yang memicu kerontokan bulu pada hewan lucu tersebut. Berikut 4 penyebab rontoknya bulu kucing, dilansir laman merdeka.com:
Pergantian musim
Kucing ras dengan bulu panjang secara umum habitat asli hidupnya di daerah dingin. Karena itu bulunya panjang agar tubuhnya bisa tetap hangat. Namun jika kucing tersebut hidup di negara tropis seperti Indonesia, saat musim panas adalah masa yang tidak nyaman untuk kucing bulu panjang seperti persia, anggora dan maincoon. Cuaca panas dapat jadi pemicu rontoknya bulu mereka. Kamu bisa siasati dengan menyalakan pendingin ruangan agar mereka tetap nyaman.
Masa pertumbuhan bulu baru
Bagi kucing, ada masa pertumbuhan bulu baru yang membuat bulu lama sering rontok. Misalnya bagi kucing betina yang baru melahirkan. Atau bisa juga saat kucing sedang birahi.
Stres
Kucing juga bisa stres, sama seperti manusia. Penyebabnya bisa macam-macam, misalnya usai dibawa ke dokter hewan dan disuntik atau menjalani perawatan lainnya. Bisa juga karena bertemu kucing lain yang lebih galak.
Ada teman baru
Kucing baru di rumah bisa jadi penyebab kucing lama merasa stres dan mengalami kerontokan bulu. Kucing juga bisa merasa tak disayang, takut dan iri lho. Reaksi kucing lama bisa beragam, mulai dari bersembunyi terus, atau malah agresif dan menyerang. Bulu rontok adalah reaksi tak langsung akibat hal itu.
Jadi jika kucingmu mengalami bulu rontok, segera cari penyebabnya dan diatasi sebelum terlambat ya!