Ada ungkapan "Ora ngapak ora kepenak", inilah ungkapan yang sangat terkenal dari orang yang menggunakan bahasa ngapak. Bahasa ngapak adalah salah satu jenis dalam bahasa Jawa, bahasa ngapak ini banyak digunakan di wilayah Kabupaten Banyumas, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Banjarnegara, serta Kabupaten Purbalingga.
Ciri khas pelafalan atau penggunaan bahasa ngapak ini adalah penggunaan akhiran "A" yang dominan, serta ciri khas lainnya adalah penggunaan huruf "K" yang jelas khususnya pada akhiran kata, ini juga yang menyebabkan bahasa Jawa Banyumasan disebut bahasa ngapak. Berikut 10 kata yang khas dari bahasa ngapak.
1. Kepriben
Kepriben dalam bahasa Indonesia adalah sebuah kata tanya yang bermakna bagaimana. Kata kepriben tentu tidak asing bagi orang yang pernah mendengarkan percakapan dalam bahasa ngapak. Contoh "Kepriben sih rika?" yang berarti "Bagaimana sih kamu?".
2. Inyong atau enyong
Kata ini dalam bahas Indonesia dapat diartikan sebagai saya. Dalam drama-drama atau film-film yang menggunakan bahasa ngapak, kata inyong atau enyong sangat sering digunakan dalam percakapan. Contoh "Inyong arep muleh bae" yang berarti “Saya mau pulang saja.”
3. Temen
Temen dalam bahasa ngapak berarti sangat, kata ini digunakan sebagai ekspresi jika ada keadaan dan orang yang mempunyai sifat, perilaku atau tindakan yang berlebih. Contoh “Enyong ngantuk temen” artinya adalah “Saya sangat mengantuk.”
4. Bae atau baen
Kata bae atau baen dalam bahasa ngapak dapat diartikan saja. Kata bae atau baen biasanya diungkapkan ketika seseorang mengungkapkan sebuah saran atau masukan kepada orang lain. Contoh “Engko bengi bae” yang artinya “Nanti malam saja.”
5. Rika
Kata rika digunakan sebagai kata ganti orang kedua, kata rika bisa diartikan sebagai kamu. Kata ini digunakan saat percakapan, contoh “Rika karo inyong” artinya “Kamu dengan saya.”
6. Batir
Batir biasa digunakan untuk penyebutan teman atau juga sahabat. Sebagai contoh, “Bayu kae batire inyong” yang berarti “Bayu itu teman saya.”
7. Kencot
Dalam bahasa ngapak kata lapar disebut kencot. Contoh penggunaan kata ini dalam Bahasa Ngapak “Weteng enyong kencot” yang berarti “Perut saya lapar.”
8. Madhang
Kata Madhang dalam bahasa ngapak berarti makan, kata ini sangat umum digunakan dalam percakapan bahasa ngapak. Dalam bahasa Jawa, umumnya kata madhang cenderung dihindari saat sedang dalam percakapan khususnya jika lawan bicara adalah orang yang lebih tua. Contoh penggunaan kata madhang dalam bahasa ngapak "Inyong madhang sit" yang artinya “Saya makan dulu.”
9. Bebeh
Kata ini dalam bahasa ngapak dugunakan sebagai penolakan atau ketidak setujuan, dalam bahasa Indonesia kata bebeh dapat diartikan tidak mau. Contoh “Inyong babeh karo rika” yang berarti “Saya tidak mau sama kamu.”
10. Dheweke
Dheweke berarti dia dalam bahasa Indonesia, kata ini sangat sering digunakan jika percakapan dilakukan dengan lebih dari dua orang atau percakapan dilakukan dengan beramai-ramai. Contoh “Dheweke numpak motor” yang artinya dalam bahasa Indonesia adalah “Dia naik motor.”.