Kabar Baik! Vaksin Malaria Terbaru Berhasil Dibuat dan Telah Direkomendasikan WHO

Ayu Nabila | Ary Yulianto
Kabar Baik! Vaksin Malaria Terbaru Berhasil Dibuat dan Telah Direkomendasikan WHO
Ilustrasi nyamuk Anopheles, yang menyebabkan malaria (Pixabay.com/41330)

Kabar baik datang dari dunia kesehatan, yaitu baru-baru ini dikabarkan telah ditemukan vaksin generasi terbaru untuk penyakit malaria. Diketahui penyakit malaria adalah penyakit yang sangat mematikan bagi korban yang terinfeksi parasit plasmodium. Penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles ini pernah menewaskan 619.00 korban jiwa selama periode tahun 2021, seperti dilansir laman Who.int.

Oleh sebab itu, para Ilmuwan berlomba-lomba untuk membuat vaksin untuk penanganan penyakit malaria ini. Hingga saat ini penelitian dan pengembangan pembuatan vaksin malaria terus dilakukan dengan harapan ditemukan vaksin yang efektif dan digunakan secara luas.

Menyadur laman Livescience, sebelumnya World Health Organization (WHO) telah merekomendasikan vaksin malaria pertama dengan nama RTS,S atau Mosquirix di tahun 2019. Selanjutnya, pada tahun 2021 setelah dua tahun vaksin Mosquirix direkomendasikan, WHO kembali merekomendasikan vaksin malaria yang kedua dengan nama R21/Matrix-M.

Dalam konferensi pers, yang diadakan pada Senin (2/10/2023), Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO mengatakan "vaksin Matrix-M sama efektifnya dengan vaksin Mosquirix". Hasil uji coba yang dilakukan di wilayah malaria menyebar secara musiman, dengan pemberian tiga dosis Matrix-X mampu mengurangi gejala malaria pada tahun berikutnya. Bahkan Tedros mengatakan jika setahun setelah pemberian dosis ketiga, ditambahkan dengan dosis keempat, maka Matrix-M mampu memberikan perlindungan dari malaria pada tahun berikutnya.

BACA JUGA: 5 Cara Ampuh Menghilangkan Biang Keringat pada Wajah

Selama ini GSK, perusahaan yang memproduksi vaksin Mosquirix hanya mampu memproduksi 15 juta dosis per tahun, dimana jumlah permintaan vaksin melebihi dari yang mampu di produksi GSK. Sedangkan The Serum Institute di India, perusahaan pembuat vaksin Matrix-X menyatakan mampu memproduksi 200 juta dosis per tahun. Dengan berhasilnya pembuatan vaksin Matrix-M, diharapkan mampu mancapai atau setidaknya mendekati tujuan bebas penyakit malaria.

Menyadur laman Theguardian, secara kualitas antara Mosquirix dengan Matrix-M tidak terlalu banyak perbedaan, karena dirancang dan dibuat dengan cara yang sangat mirip. Perbedaan yang besar dari kedua vaksin malaria ini adalah dari harga dan ketersediaan. Matrix-M memiliki harga yang lebih murah dan juga tersedia lebih banyak dibandingkan dengan Mosquirix.

Namun, pada faktanya vaksin malaria hanya bekerja untuk mengurangi gejala yang timbul pada seseorang yang terinfeksi malaria. Jadi, dengan telah ditemukannya vaksin malaria, bukan berarti penyakit malaria hilang dari Bumi, karena vaksin tidak bekerja untuk menghambat atau mencegah penularan malaria.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak