Konflik Israel-Palestina Memasuki Hari ke-5, Lebih dari 1.500 Orang Dinyatakan Tewas

Ayu Nabila | Rizki Ramadhan
Konflik Israel-Palestina Memasuki Hari ke-5, Lebih dari 1.500 Orang Dinyatakan Tewas
Konflik Israel-Palestina kian memanas (Reuters)

Konflik Israel-Palestina masih berlangsung dan kedua negara saling memanas dan menunjukkan berbagai serangan. Para pemimpin dunia juga ikut bersuara terkait konflik yang terjadi di wilayah timur tengah tersebut.

Beberapa ada yang mengutuk keras serangan yang dilakukan Hamas terhadap Israel, hingga menyebut Hamas sebagai terorist. Namun ada juga yang mendukung dan membela Palestina, karena Israel selama ini yang menindas dan merebut sebagian besar wilayah kekuasaan Palestina.

Dikutip dari indianexpress bahwa laporan konflik Israel-Palestina di hari ke-5, lebih dari 1.200 orang termasuk 155 tentara tewas di Israel sejak serangan Sabtu lalu. Kemudian di wilayah Gaza Kementrian Kesehatan setempat mengatakan lebih dari 1.050 orang tewas dan 5.000 lainnya terluka.

Perdana Menteri Isarel Benjamin Netanyahu  dan pemimpin oposisi Israel mengecam keras serangan yang dilancarkan Hamas hingga mengancam pertahanan dan keamanan Israel. Benjamin Netanyahu sepakat membentuk pemerintahan persatuan darurat dalam menghadapi konflik ini.

Lebanon dicurigai juga ikut terlibat dalam serangan ke wilayah udara Israel. Kementrian Israel pada hari Rabu (11/10/2023), mengatakan jika ada laporan dugaan penyusupan dari Lebanon.

PBB selaku federasi perserikatan antar bangsa mengatakan bahwasanya ada lebih dari 180.000 warga Gaza kehilangan tempat tinggal. Kemudian serangan Israel juga telah menghancurkan lebih dari 22.600 unit tempat tinggal dan 10 fasilitas kesehatan rusak.

BACA JUGA: Sempat Bersikap Netral, Justin Bieber Kini Ungkap Dukungan untuk Israel

Selain itu fasilitas pendidikan yakni sekolah juga ikut mengalami kerusakan, yakni sekitar 48 sekolah. Masyarakat dunia berharap konflik yang terjadi bisa diselesaikan, dan adanya gencatan senjata Israel-Palestina.

Seorang warga Palestina yang bernama Ala al-Kafarneh, harus kehilangan delapan anggota keluarganya dalam serangan Israel. “Kami tidak melakukan apa-apa”, ungkapnya.

Akibat dari konflik Israel-Palestina, Israel menghentikan semua pasokan makanan, air, bahan bakar, dan juga obat-obatan ke wilayah Gaza.

Pada Rabu (11/10/2023), angkatan udara Israel melakukan serangan sebagai balasan atas tembakan lintas batas. Kelompok militan Libanon, Hizbullah, melakukan serangan dengan menembakkan rudal ke militer Israel di perbatasan utara Aramsha. Serangan Hizbullah menyebabkan sejumlah besar tentara terluka hingga tewas terbunuh. Aksi tersebut merupakan respon dari penembakan Israel terhadap tiga militasn Hizbullah, terjadi pada Minggu (8/10/2023).

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak