Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan secara resmi pada Rabu (18/10/2023) di Kantor DPP PDIP Jakarta mengenai cawapres pendamping Ganjar Pranowo menuju Pilpres 2024, yaitu Menko Polhukam Mahfud MD.
Usai pengumuman cawapres tersebut, keluarga Mahfud MD menjadi perhatian publik, termasuk sang istri. Istri dari cawapres pendamping Ganjar Pranowo ini bernama Zaizatun Nihayati asal Jember. Baik Mahfud MD maupun sang istri merupakan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sewaktu keduanya sama-sama kuliah di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.
Berikut Profil Zaizatun Nihayati Istri Mahfud MD
Menyadur berbagai sumber, Zaizatun Nihayati lahir di Jember, Jawa Timur pada 18 November 1959. Usianya hanya terpaut 2 tahun dari Mahfud MD yang lahir pada 13 Mei 1957. Ayahnya, H. Sya'roni, seorang juragan tebu, sedangkan ibunya yang bernama Hj. Shofiyah merupakan seorang ibu rumah tangga.
Haji Sya'roni, ayah Nihayati adalah tokoh masyarakat di Semboro, Jember. Selama bertahun-tahun ia dikenal sebagai manajer Koperasi Unit Desa. Semasa kecil Haji Sya'roni nyantri di Pondok Pesantren Bumiayu, lalu meneruskan ke pondok modern Gontor.
Setelah lulus kemudian pindah ke Jember dan menikah dengan Hj. Shofiyah. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai delapan anak, dan Zaizatun Nihayati adalah anak kedua dari hasil pernikahan itu.
Zaizatun Nihayati resmi menikah dengan Mahfud MD pada 2 Oktober 1982 di Semboro, Jember. Yatie, panggilan akrab Zaizatun Nihayati telah menjalin kasih sejak Mahfud MD berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Ketika itu, Mahfud MD dan Zaizatun sama-sama aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Semenjak menempuh kuliah di UII Mahfud MD sering melihat tingkah laku Yatie, mulai dari cara berjalan, berpenampilan, berbicara terhadap kawan kuliah dan terhadap dosen.
Mahfud MD kemudian membuat kesimpulan-kesimpulan kecil, bahwa Yatie memiliki kepribadian yang berbeda dengan yang lain, memiliki aura kepercayaan diri yang tinggi dan positif dalam menatap masa depan.
Yatie memang dari kalangan berada, orangtua sebagai juragan tebu tidak sulit membuat kuliah Yatie dilanda kesusahan. Itu terlihat saat teman-temannya yang lain jalan kaki, naik becak dan naik angkot ketika hendak berangkat kuliah, sementara Yatie sudah mengendarai motor vespanya.
Secara tidak sengaja, motor vespa inilah yang menjadi jalan akrabnya hubungan antara Yatie dengan Mahfud MD. Sebab Yatie mempunyai motor sendiri, maka ia seringkali ditugasi untuk mengantarkan surat undangan kepada senior-senior.
Mereka berdua sukses menjalankan tugas mengantarkan surat undangan. Karena kesuksesan itu, dan senior melihat keduanya menjadi aktif dan lebih bersemangat melakukan kerja-kerja organisasi, mereka berdua menjadi sering ditugasi mengantarkan surat rapat undangan tersebut. Akhirnya, keduanya sering naik motor bareng.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.