Beberapa hari yang lalu sempat muncul sebuah video yang menghebohkan di dunia maya mengenai penemuan mayat di area kampus Universitas Prima Indonesia (Unpri), Medan. Video yang tidak jelas darimana asal-usulnya tersebut memperlihatkan salah satu gedung di kampus tersebut menyimpan bak berisi mayat yang direndam sebuah cairan di salah satu lantai gedung.
Melansir dari kanal berita suara.com, sontak berita ini langsung heboh di masyarakat dan mengundang pihak kepolisian untuk menyelidiki kebenaran video yang sempat viral tersebut. Namun, menurut Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa mengatakan pihak kampus tidak kooperatif kepada pihak kepolisian saat lokasi tersebut akan digeledah.
“Pihak kampus Unpri tidak kooperatif karena sempat menolak pada saat kita mau lakukan olah TKP,” ujar Teuku Fathir Mustafa pada Senin (11/12/2023) kemarin dikutip dari laman berita suara.com.
Kendati sempat dihalangi oleh pihak kampus, pihak kepolisian tetap melakukan penggeledahan dan pemeriksaan. Namun, keberadaan bak air yang berisi mayat yang diketahui berada di lantai 9 salah satu gedung tersebut sudah tidak ada. Kendati tidak ditemukan bukti tersebut, pihak kepolisian tetap melakukan penelusuran di ruangan-ruangan lainnya dan menemukan 5 mayat dalam sebuah ruangan.
“Kami temukan di paling sudut ruangan mayatnya, tempatnya tidak layak,” ujar Kompol Teuku Fathir Mustofa.
Saat ditemukan, kondisi mayat tersebut sangat tidak layak dan sudah dalam kondisi keriput dan sedikit mengeluarkan cairan. Kelima mayat tersebut diidentifikasi sebagai 4 orang berjenis kelamin laki-laki dan 1 orang berjenis kelamin perempuan. Hingga saat ini, pihak kepolisian masih menunggu keterangan lebih lanjut dari pihak kampus Universitas Prima Indonesia (Unpri), Medan mengenai temuan ini.
Pihak Unpri Mengklaim Mayat Tersebut Merupakan Bahan Praktek Akademik
Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia (Unpri), Kolonel (Purn) Drg Susanto, menyebut kelima jasad yang ditemukan di area kampusnya tersebut bukanlah korban pembunuhan, melainkan merupakan bahan praktek mahasiswa kedokteran atau yang lazim disebut dengan kadaver.
“Saya salah satu pimpinan universitas menyatakan tidak ada kasus pembunuhan di lingkungan Unpri seperti yang diisukan,” ujar Drg Susanto dalam video Youtube PRIMTV pada Rabu (13/12/2023) kemarin.
Kendati sudah menjelaskan bahwa kelima mayat itu merupakan bahan praktek akademik atau kadaver yang secara hukum memang legal dimiliki oleh institusi pendidikan, namun pihak kepolisian masih akan menindaklanjuti temuan tersebut dan memintai keterangan dari pihak-pihak terkait di kampus Unpri, Medan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.