Komunitas Kejar Mimpi Semarang Goes to School di SMK Negeri 1 Semarang, Kenalkan Siswa Dunia Penyiaran

Hayuning Ratri Hapsari | Pramesty Alifa Widyarini
Komunitas Kejar Mimpi Semarang Goes to School di SMK Negeri 1 Semarang, Kenalkan Siswa Dunia Penyiaran
Rangkaian Acara Anniversary Setengah Dasawarsa: Komunitas Kejar Mimpi Semarang menyelenggarakan acara Goes to School 5.0 di SMK Negeri 1 Semarang. (Dok. Kejar Mimpi Semarang)

Komunitas Kejar Mimpi Semarang menggelar acara Goes to School 5.0 di SMK Negeri 1 Semarang, Selasa (20/8/2024). Acara ini dihadiri oleh lebih dari 50 siswa dari kelas X dan XI, khususnya dari jurusan Produksi dan Siaran Program Radio serta Televisi.

Dalam upaya mendukung impian para pelajar, Kejar Mimpi Semarang menghadirkan dua pembicara inspiratif: Nadia Ardiwinata, penyiar profesional dari Radio Idola Semarang 92.6 FM, dan Ega Ratu Maylani Putri, mahasiswi Sastra Indonesia Undip dan penyiar di Radio Gaul FM.

Dengan tema "MIC Money: Turn Your Podcast into a Business", mereka berbagi pengalaman dan tips tentang dunia penyiaran, serta menjawab berbagai pertanyaan dari siswa mengenai karier di bidang ini.

Dunia penyiaran, baik radio maupun televisi, memainkan peran penting dalam membentuk pola pikir generasi masa kini dan mendatang. Oleh karena itu, penting untuk mendidik para pelaku media agar dapat menciptakan dampak positif melalui karya-karya mereka.

Acara dimulai dengan pembacaan doa dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, diikuti sambutan dari PIC acara, Leader Kejar Mimpi, dan Marsilah, perwakilan guru SMK Negeri 1 Semarang.

Marsilah menyampaikan apresiasi kepada Kejar Mimpi Semarang atas kegiatan yang memberikan dampak positif kepada siswa-siswa dalam mengejar impian mereka, serta mengharapkan kegiatan ini bisa memberikan motivasi dan dampak jangka panjang. Acara dilanjutkan dengan penyerahan plakat dari tim Kejar Mimpi Semarang.

Selama acara, siswa-siswa sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut. Faris, Wakil Ketua OSIS, menyatakan keinginannya untuk melanjutkan studi di ISI Yogyakarta dan menjadi Film Maker dengan tema film Islami, yang mendapatkan sambutan hangat dari teman-temannya.

Acara inti dipandu oleh Nayla Magisterani Faatihah, mahasiswi Fakultas Hukum Undip dan penyiar Radio Gaul FM Semarang.

Nadia Ardiwinata, yang sudah berpengalaman lebih dari 20 tahun di dunia penyiaran, menyampaikan bahwa radio dapat bertahan lama sebagai media dan berfungsi sebagai "katalisator" dalam memperbaiki budaya serta menginspirasi pendengar.

Ia menekankan pentingnya prinsip "Positive Journalism" dan bagaimana saluran media dapat mencerminkan kepribadian pendengarnya.

Nadia mengingatkan bahwa usia hanyalah angka, dan penting untuk mencari pekerjaan sesuai dengan nilai-nilai pribadi serta membuat orang tua bangga. Menjadi penyiar membutuhkan passion, keterampilan public speaking, pengetahuan luas, serta pola pikir positif dan berkembang.

Beberapa pertanyaan dari siswa, seperti yang diajukan oleh Nadya tentang menjaga literasi pendengar, dijawab oleh Nadia dengan menekankan pentingnya penyampaian yang sesuai dengan kultur, intonasi, serta relevansi topik.

Acara dilanjutkan dengan pembagian souvenir dan sertifikat kepada pembicara, serta ice breaking berupa tebak lagu.

Ega Ratu Maylani Putri, sebagai pembicara kedua, berbagi pengalamannya terjun ke dunia penyiaran dan motivasinya untuk mengejar mimpi. Ia menceritakan bagaimana networking dan tekad membantunya dalam proses seleksi menjadi penyiar.

Ega juga membahas bagaimana menjaga networking, pentingnya komunikasi yang baik, dan memilih lingkungan yang mendukung. Ia memotivasi siswa untuk percaya pada diri sendiri, berani mengambil peluang, dan terus belajar.

Ketika Faris bertanya tentang cara mempertahankan pendengar podcast, Ega menjelaskan empat poin penting: menjaga durasi konten, menetapkan tema konsisten, memberikan ciri khas, dan siap menghadapi pertanyaan terkait topik berat.

Acara ditutup dengan penyerahan souvenir dan sertifikat kepada pembicara serta siswa teraktif. Nadia dan Ega berharap acara ini bisa menjadi jembatan bagi siswa dalam mengejar impian mereka di dunia penyiaran.

Nadia menutup dengan pernyataan bahwa yang penting adalah arah tujuan masa depan kita, sedangkan Ega menekankan pentingnya mencintai diri sendiri, mencari validasi dari diri sendiri, dan berani mengambil semua peluang.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak