Dulu Makan Mayat, Sekarang Dikejar Endorse: Sumanto Pernah Serem Sekarang Seru!

M. Reza Sulaiman
Dulu Makan Mayat, Sekarang Dikejar Endorse: Sumanto Pernah Serem Sekarang Seru!
Potret Sumanto yang kini aktif jadi konten kreator. (Dok. Instagram)

Coba sebut nama Sumanto. Apa yang pertama kali muncul di kepala kamu? Buat generasi yang lebih tua, nama ini auto bikin merinding, teringat kasus kanibalisme paling geger se-Indonesia di awal tahun 2000-an.

Tapi buat anak-anak TikTok sekarang, Sumanto mungkin lebih dikenal sebagai bapak-bapak lucu yang hobi mukbang dan nyeletuk aneh di FYP.

Lho, kok bisa? Gimana ceritanya seorang mantan kanibal yang dulu ditakuti se-Indonesia, kini malah bertransformasi jadi konten kreator kuliner yang ditunggu-tunggu videonya?

Ini adalah kisah perubahan 180 derajat yang mungkin nggak pernah kita bayangin sebelumnya.

Dari Sosok Seram Jadi Raja Mukbang

Setelah belasan tahun jauh dari sorotan media, Sumanto kini kembali viral. Bukan karena kasus lama, tapi karena aktivitas barunya di media sosial. Di bawah naungan sebuah yayasan yang merawatnya, Sumanto kini aktif jadi food vlogger.

Kontennya sederhana: makan. Kadang ia masak sendiri, kadang cuma mukbang makanan yang sudah jadi. Tapi yang bikin kontennya meledak adalah celetukan-celetukan polos tapi super nyelekit yang sering ia lontarkan.

"Dulu masak daging hidup-hidup, sekarang full matang."

"Dulu ngejar orang, sekarang dikejar endorse."

Dua kalimat itu saja sudah cukup buat menggambarkan transformasinya. Dari sosok yang bikin orang lari ketakutan, kini ia justru jadi magnet yang menarik perhatian brand-brand untuk kerja sama.

Meski masih banyak yang ngeri, nggak sedikit juga yang penasaran dan terhibur dengan persona barunya yang ramah dan humoris.

Flashback ke Masa Lalu yang Kelam

Nah, buat kamu yang mungkin lupa atau bahkan belum lahir, mari kita putar waktu sebentar ke tahun 2003. Saat itu, warga Purbalingga, Jawa Tengah, geger karena jenazah seorang nenek bernama Mbok Rinah hilang dari kuburnya.

Singkat cerita, polisi menemukan tulang belulang korban di rumah Sumanto. Tanpa perlawanan, ia mengaku telah mencuri dan memakan jenazah itu. Alasannya? Ia percaya itu adalah bagian dari ilmu gaib untuk mendapatkan kekuatan, kekebalan, dan ketenangan batin.

Karena perbuatannya, Sumanto divonis lima tahun penjara. Ia bebas lebih cepat pada 2006 karena berkelakuan baik.

Titik Balik Kehidupan: Ditolak Keluarga, Diterima Yayasan

Di sinilah titik baliknya. Setelah bebas, Sumanto ternyata ditolak mentah-mentah oleh masyarakat, bahkan oleh keluarganya sendiri. Ia dianggap aib dan sumber ketakutan.

Di tengah kebingungan, ia akhirnya ditampung oleh KH Supono Mustajab di Panti Rehabilitasi Mental An-Nur.

Di sanalah proses "penyembuhan" dimulai. Ia dibimbing secara agama, diajari meninggalkan ilmu hitamnya, dan diberi kegiatan positif seperti bertani dan membuat mebel.

Sampai akhirnya, pengurus panti melihat potensi lain: Sumanto dan media sosial. Dari sinilah lahir persona baru Sumanto sebagai konten kreator.

Viral Lagi Gara-gara Film Horor

Baru-baru ini, namanya kembali ramai dibicarakan setelah film horor Labinak: Mereka Ada di Sini rilis. Film ini terinspirasi dari beberapa kasus kanibalisme, termasuk kisah Sumanto.

Uniknya, saat diundang nonton bareng film tersebut, Sumanto malah mengaku takut. Sebuah ironi yang lucu, mengingat film itu terinspirasi dari kisah hidupnya sendiri.

Kini, Sumanto bukan lagi anomali yang menakutkan. Ia adalah bukti nyata bahwa setiap orang, sekelam apa pun masa lalunya, punya kesempatan untuk berubah dan memulai lembaran baru.

Kalau dulu orang mendengar namanya langsung bergidik, sekarang banyak yang justru menanti, "Hari ini Pak Manto mukbang apa, ya?"

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?