Jejak Digital Buktikan Foto 'Black Mamba' Bukan dari Rumah Ahmad Sahroni, Ini Sumber Aslinya

Hayuning Ratri Hapsari | Siti Nuraida
Jejak Digital Buktikan Foto 'Black Mamba' Bukan dari Rumah Ahmad Sahroni, Ini Sumber Aslinya
Foto untuk barang yang diistilahkan dengan sebutan 'Black Mamba' Ahmad Sahroni dan kemudian diketahui adalah hoaks. (X/@id_mayan90882)

Baca 10 detik
  • Isu penemuan "Black Mamba" di rumah Ahmad Sahroni pasca-penjarahan terbukti sebagai hoaks.  Foto yang viral adalah hasil manipulasi digital dari kejadian ledakan di Beirut, Lebanon, pada tahun 2020, dan tidak ada kaitannya dengan Sahroni.
  • Hoax ini muncul dan menyebar cepat setelah peristiwa penjarahan di kediaman Ahmad Sahroni, yang sebelumnya dipicu oleh pernyataan kontroversial sang politisi yang memancing kemarahan publik.
  • Kasus ini menjadi contoh nyata bahaya disinformasi dan kecepatan penyebaran hoaks di media sosial. Hal ini menggarisbawahi pentingnya sikap kritis dan keharusan untuk melakukan cek fakta sebelum memercayai atau menyebarkan informasi viral.

Publik Indonesia baru-baru ini digegerkan oleh isu “Black Mamba” yang dikaitkan dengan rumah Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni. Isu ini mencuat setelah kediaman politisi NasDem tersebut dijarah massa pada Sabtu, 30 Agustus 2025.

Bukan hanya penjarahan yang jadi sorotan, tetapi juga munculnya foto misterius sebuah benda berwarna hitam yang disebut-sebut sebagai “Black Mamba”.

Isu ini cepat sekali viral di media sosial, khususnya X (Twitter), TikTok, dan Instagram. Banyak pengguna internet langsung berspekulasi, bahkan memberi tafsir liar soal benda itu. Namun setelah dilakukan penelusuran, kabar tersebut ternyata hanyalah hoaks.

Rumah Ahmad Sahroni digeruduk massa (TIkTok)
Rumah Ahmad Sahroni digeruduk massa (TIkTok)

Awal Mula Munculnya “Black Mamba”

Istilah Black Mamba muncul setelah sebuah foto beredar luas, memperlihatkan benda berwarna hitam dengan bentuk yang memancing imajinasi. Sejumlah warganet kemudian menyebut benda itu sebagai “Black Mamba” dan mengaitkannya dengan rumah Ahmad Sahroni yang baru saja dijarah.

Bagi sebagian orang, istilah itu terdengar aneh. Pasalnya, Black Mamba pada dasarnya adalah nama ular paling mematikan asal Afrika. Ular ini terkenal dengan bisa yang bisa membunuh manusia hanya dalam waktu beberapa jam. Namun dalam percakapan di internet, istilah tersebut justru dipelintir menjadi sebutan untuk alat bantu seksual.

Inilah yang membuat istilah tersebut kemudian dipakai untuk menyindir, memancing rasa ingin tahu, sekaligus memperkeruh suasana setelah insiden penjarahan.

Kronologi Penjarahan Rumah Ahmad Sahroni

Sebelum isu “Black Mamba” ramai, publik sudah lebih dulu menyoroti sikap Ahmad Sahroni yang dianggap kontroversial. Sahroni sempat menyebut mereka yang menuntut pembubaran DPR sebagai “mental manusia tertolol sedunia”. Ucapan itu memicu gelombang protes.

Puncaknya, demonstrasi di kawasan rumah Sahroni berujung ricuh dan memicu penjarahan. Berbagai barang mewah raib, mulai dari mobil Tesla dan Lexus, hingga koleksi tas branded seperti Hermes serta Louis Vuitton.

Lexus RZ 450e di Rumah Ahmad Sahroni. (Istimewa)
Lexus RZ 450e di Rumah Ahmad Sahroni. (Istimewa)

Peristiwa ini kemudian jadi bahan utama pemberitaan media arus utama. Namun, isu “Black Mamba Sahroni” yang menyusul setelahnya justru menambah keruwetan opini publik.

Klarifikasi: Foto Bukan dari Rumah Sahroni

Foto benda hitam yang viral itu ternyata bukan berasal dari rumah Ahmad Sahroni. Penelusuran membuktikan bahwa gambar tersebut merupakan hasil manipulasi digital.

Salah satu akun X (Twitter), @KPHYudi, menegaskan tidak ada bukti kuat bahwa foto itu terkait dengan insiden penjarahan di Tanjung Priok. Ia menyebut isu ini sengaja digoreng agar semakin memperburuk citra Sahroni di mata publik.

Lebih lanjut, akun @id_mayan90882 juga mengungkapkan bahwa foto asli berasal dari sebuah rumah di Beirut, Lebanon. Tepatnya rumah milik aktris Elissa, yang terdampak ledakan besar di pelabuhan Beirut pada 2020. Jadi, foto yang beredar adalah hasil editan, bukan potret nyata dari rumah Ahmad Sahroni.

Fakta yang Perlu Dipahami

Hoaks “Black Mamba” ini menunjukkan betapa cepatnya disinformasi menyebar. Hanya berbekal sebuah foto yang dipelintir, opini publik langsung terbentuk seolah-olah ada “barang rahasia” yang ditemukan saat penjarahan. Padahal faktanya, tidak ada bukti yang menguatkan klaim tersebut.

Fenomena ini menjadi pengingat penting bahwa literasi digital sangat dibutuhkan. Di tengah derasnya arus informasi di media sosial, masyarakat harus lebih kritis dalam menyaring berita. Tidak semua yang viral adalah benar, apalagi jika hanya berdasarkan foto tanpa konteks.

Penutup

Isu “Black Mamba” yang sempat mengguncang publik usai penjarahan rumah Ahmad Sahroni terbukti hanya hoaks belaka. Foto yang viral bukan dari rumah Sahroni, melainkan hasil editan dari kejadian di luar negeri.

Kasus ini memperlihatkan betapa berbahayanya hoaks dalam membentuk opini masyarakat. Kabar palsu yang absurd sekalipun bisa dengan mudah dipercaya jika dibumbui narasi provokatif.

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk selalu melakukan cek fakta sebelum ikut menyebarkan informasi. Sebab di era digital seperti sekarang, satu unggahan menyesatkan bisa langsung meluas dan berdampak pada reputasi seseorang.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak

Mau notif berita penting & breaking news dari kami?