Pestapora Minta Maaf soal Freeport, Gestur Kiki Ucup Dihujat: 'Minimal Tangan Jangan di Saku!'

Hayuning Ratri Hapsari
Pestapora Minta Maaf soal Freeport, Gestur Kiki Ucup Dihujat: 'Minimal Tangan Jangan di Saku!'
Kiki Ucup saat memberingan keterangan pers acara pestapora di Cilandak Town Square, Jakarta, Rabu (21/9). [Suara.com/Oke Atmaja]
Baca 10 detik
  • Pestapora, melalui Kiki Ucup, meminta maaf dan mengakui kelalaian dalam mengomunikasikan sponsorship Freeport.
  • Pihak Pestapora menegaskan kerja sama dengan Freeport hanya bersifat barter fasilitas, bukan dalam bentuk dana tunai.
  • Permintaan maaf tersebut gagal meredam amarah karena gestur Kiki Ucup (tangan di saku) dinilai tidak tulus oleh netizen.

Di tengah badai hujatan dan gelombang protes dari musisi yang mundur, pihak Pestapora akhirnya buka suara. Melalui sebuah video klarifikasi, Festival Director Kiki Ucup secara resmi meminta maaf dan mengakui kelalaian pihaknya terkait sponsor PT Freeport Indonesia.

Namun, alih-alih meredam amarah, permintaan maaf tersebut justru menyulut babak baru kritik dari netizen.

Dalam video yang diunggah pada Sabtu (6/9/2025), Kiki Ucup berusaha menjernihkan duduk perkara yang membuat festival kebanggaan anak muda itu goyah. Ia mengakui ada kesalahan dalam komunikasi, namun juga membuat sebuah pengakuan mengejutkan yang menjadi sorotan utama.

Pestapora 2025
Pestapora 2025 (Ist.)

Akui Lalai, tapi Klaim Tak Terima Uang Tunai dari Freeport

Poin paling krusial dari klarifikasi Pestapora adalah pengakuan mereka tidak menerima dana tunai sepeser pun dari Freeport. Menurut Kiki Ucup, kerja sama yang terjalin murni bersifat barter untuk fasilitas non-tunai.

"Yang perlu teman-teman ketahui, Pestapora tidak menerima uang sepeser pun dari PT Freeport Indonesia," ujar Kiki Ucup dalam video tersebut.

Ia mengakui bahwa kelalaian terbesar pihaknya adalah tidak mengomunikasikan bentuk kerja sama ini secara transparan sejak awal kepada para penampil, penonton, dan seluruh pihak yang terlibat.

"Kami mengakui kelalaian kami dalam mengomunikasikan hal ini, yang menimbulkan ketidaknyamanan yang luar biasa," tambahnya.

Pengakuan ini sontak menimbulkan perdebatan baru: apakah kerja sama non-tunai dengan perusahaan kontroversial bisa dimaklumi?

Bukan Meredam, Gestur Minta Maaf Justru Dihujat

Alih-alih fokus pada isi klarifikasi, perhatian netizen justru tersita oleh cara Kiki Ucup menyampaikan permintaan maaf. Gestur tubuhnya, terutama posisi tangan yang berada di dalam saku celana selama berbicara, dianggap tidak menunjukkan keseriusan dan rasa penyesalan.

Kolom komentar Instagram unggahan klarifikasi langsung dibanjiri kritik pedas terhadap body language tersebut.

"Minimal tangan jangan di saku lah bro," tulis seorang netizen, mengomentari sikap yang dianggap kurang sopan.

"Gak ada yang ngajarin komunikasi krisis atau ada tim gituannya, mas?" sindir netizen lain, mempertanyakan profesionalisme tim Pestapora.

"Pentingnya memahami body gesture dalam public speaking," tambah yang lain, menyoroti bagaimana bahasa tubuh bisa mengalahkan pesan verbal.

Kritik ini menunjukkan bahwa di era digital, cara sebuah pesan disampaikan sama pentingnya dengan isi pesan itu sendiri. Permintaan maaf yang tulus harus terlihat dari segala aspek, termasuk gestur dan mimik wajah.

Skena yang Tetap Kritis

Meski klarifikasi telah diberikan, gelombang kekecewaan tampaknya belum surut. Komentar seperti "Skena kok nambang" terus bergema, menunjukkan bahwa bagi audiens musik yang kritis, kolaborasi dengan korporasi yang memiliki rekam jejak kontroversial adalah sebuah pelanggaran prinsip yang sulit dimaafkan, baik dalam bentuk tunai maupun barter.

Kasus ini menjadi pelajaran mahal bagi seluruh penyelenggara acara di Indonesia tentang pentingnya transparansi, komunikasi krisis, dan kepekaan dalam memilih mitra sponsor.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak

Mau notif berita penting & breaking news dari kami?