Skandal Domino Menteri Kehutanan: Beneran Nggak Kenal atau Tanda Hilangnya Integritas?

M. Reza Sulaiman
Skandal Domino Menteri Kehutanan: Beneran Nggak Kenal atau Tanda Hilangnya Integritas?
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni main domino bareng mantan tersangka pembalakan hutan [Ist]

Ada pemandangan yang dijamin bikin kita semua auto elus dada sambil nanya, "Ini seriusan?" Sebuah foto viral menunjukkan Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, lagi asyik main domino.

Sampai di sini mungkin biasa saja. Masalahnya, salah satu lawan mainnya adalah Azis Wellang, seorang pengusaha yang punya rekam jejak kelam: pernah jadi tersangka kasus pembalakan liar.

Sontak, foto ini langsung meledak dan jadi "bola panas". Organisasi lingkungan sekelas Greenpeace Indonesia langsung pasang kuda-kuda dan mempertanyakan integritas sang menteri.

Meskipun Raja Juli sudah buru-buru klarifikasi, jawabannya justru dianggap nggak nyambung sama akar masalahnya.

Pembelaan Sang Menteri: "Saya Janjian sama Menteri Lain, Diajak Main, Nggak Kenal Lawannya"

Jadi, gimana cerita versi Raja Juli? Menurutnya, malam itu ia sebenarnya janjian bertemu dengan Menteri Karding di posko Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS). Setelah ngobrol serius selama dua jam di ruang belakang, sekitar tengah malam ia mau pamit pulang.

Nah, di sinilah "drama domino" dimulai.

"Di ruang tamu ramai sekali orang. Beberapa orang lainnya sedang bermain domino. Mas Menteri Karding dan saya diajak ikut main," jelasnya.

Raja Juli mengaku cuma ikut dua putaran sebelum akhirnya pamit. Dan bagian terpenting dari pembelaannya adalah: ia sama sekali tidak kenal dengan dua pemain lainnya, termasuk Azis Wellang.

"Saya tidak kenal dengan 2 pemain lainnya. Tidak ada juga pembicaraan soal kasus apapun pada saat itu," tegasnya. Ia baru tahu siapa Azis Wellang setelah beritanya viral.

Greenpeace Langsung 'Skakmat': "Bantahan 'Nggak Kenal' Itu Nggak Cukup!"

Kalau kamu pikir klarifikasi itu sudah menyelesaikan masalah, kamu salah besar. Greenpeace Indonesia justru menganggap jawaban "nggak kenal" itu dangkal dan sama sekali tidak menyentuh masalah utamanya.

"Kasus pertemuan bahkan sampai bermain domino antara Menteri Kehutanan dengan Azis Wellang menimbulkan pertanyaan serius soal integritas dan standar etika pejabat publik. Bantahan bahwa 'tidak kenal' jelas tidak otomatis membenarkan tindakan tersebut," kata Ahmad Saleh Suhada dari Greenpeace Indonesia.

Bagi Greenpeace, pertanyaannya bukan soal kenal atau tidak kenal. Pertanyaannya adalah, bagaimana bisa seorang Menteri Kehutanan, yang tugasnya menjaga hutan kita, bisa duduk satu meja dan bercengkerama santai dengan orang yang punya rekam jejak merusak hutan?

"Justru, publik berhak mempertanyakan bagaimana mungkin seorang menteri yang memegang posisi strategis bisa dengan begitu saja berinteraksi akrab dengan pihak yang memiliki rekam jejak dan reputasi bermasalah," sambungnya.

Bukan Cuma soal Main Domino, tapi soal Integritas

Greenpeace menegaskan, ini bukan lagi sekadar urusan personal atau main kartu biasa. Ini sudah menyangkut persepsi publik terhadap keseriusan pemerintah dalam memberantas kejahatan kehutanan.

Seorang menteri seharusnya menjaga jarak dari potensi konflik kepentingan. Nongkrong bareng eks tersangka pembalakan liar, meskipun tanpa niat jahat, jelas mengirimkan sinyal yang salah kepada publik dan para penjahat hutan lainnya.

"Yang dibutuhkan adalah klarifikasi terbuka, transparan, dan evaluasi mekanisme etik di kementerian... Persoalan seperti ini bukan sekadar 'main domino', tetapi menyangkut persepsi publik terhadap integritas pengelolaan hutan Indonesia," tegas Ahmad.

Jadi, gimana menurutmu? Apakah alasan "nggak kenal" dari sang menteri ini bisa diterima? Atau ini adalah bukti nyata betapa rapuhnya standar etika pejabat kita?

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak

Mau notif berita penting & breaking news dari kami?