Tragis Tapi Kocak: Pasangan Ini Cerai Gara-Gara Hewan Peliharaannya Gak Akur!

M. Reza Sulaiman
Tragis Tapi Kocak: Pasangan Ini Cerai Gara-Gara Hewan Peliharaannya Gak Akur!
Ilustrasi anjing dan kucing. (Unsplash.com)

Ada sebuah kisah yang saking anehnya, rasanya lebih cocok jadi plot film komedi romantis yang gagal. Sepasang suami istri muda di Bhopal, India, baru saja mengajukan gugatan cerai.

Penyebabnya? Bukan karena orang ketiga atau masalah ekonomi. Mereka memutuskan berpisah karena anjing dan kucing mereka nggak akur!

Kisah tragis tapi juga sedikit kocak ini jadi pengingat paling keras bahwa punya hewan peliharaan alias "anabul" (anak bulu) itu bukan cuma soal posting foto lucu di Instagram. Ini adalah sebuah komitmen seumur hidup yang kalau nggak dipikirin matang-matang, akibatnya bisa fatal, bahkan sampai merusak pernikahan.

Saat Cinta Anabul Lebih Besar dari Cinta Pasangan

Melansir Oddity Central, pasangan yang namanya dirahasiakan ini awalnya ketemu dan jatuh cinta karena sama-sama pencinta binatang. Ironis banget, kan? Setelah menikah pada Desember 2024, mereka pun pindah ke rumah baru. Si istri membawa kucing kesayangannya, sementara si suami membawa anjingnya.

Di sinilah "perang dunia ketiga" di dalam rumah dimulai. Si istri menuduh anjing suaminya terus-menerus mengganggu dan bahkan menyerang kucingnya.

Di sisi lain, si suami membela diri, bilang kalau dari awal sudah ada perjanjian si istri nggak boleh bawa hewan peliharaannya. Ia juga ngeluh kalau kucing istrinya itu sering "mengintai" akuarium ikan mereka, bikin suasana jadi tegang.

Cekcok ini terus berlanjut. Keduanya sama-sama "garis keras" membela anabul masing-masing. Sudah coba mediasi lewat konselor dan keluarga, tapi hasilnya nihil. Akhirnya, mereka memilih cerai dengan alasan "perbedaan yang tidak dapat disatukan".

"Orang mencari teman di hewan peliharaan, kadang menempatkan mereka di atas hubungan manusia," kata seorang konselor keluarga.

"Ketika kedua pasangan menolak untuk menyesuaikan diri, pernikahan seperti ini bisa runtuh," tulisnya.

5 'PR' yang Wajib Kamu Kerjakan Sebelum Adopsi 'Anabul'

Kisah dari India ini mungkin terdengar ekstrem, tapi ini adalah cerminan dari sebuah masalah yang nyata. Banyak dari kita yang mungkin terlalu gampang mengadopsi hewan peliharaan karena lagi tren atau lucu, tanpa memikirkan konsekuensi jangka panjangnya.

Biar kamu nggak berakhir seperti pasangan di atas, ini dia lima "PR" yang wajib kamu kerjakan sebelum memutuskan untuk punya anabul.

1. Tanyakan ke Diri Sendiri: Siap Nggak 'Terikat' Sampai 15 Tahun ke Depan?

Ini bukan komitmen setahun dua tahun. Anjing itu bisa hidup sampai 11 tahun, sementara kucing bisa sampai 15 atau bahkan 20 tahun! Kamu harus siap mencurahkan waktu, cinta, dan perhatian selama itu. Kalau kamu merasa belum siap, lebih baik jangan.

2. Udah Riset Cara Merawatnya Belum?

Setiap hewan itu beda. Kebutuhan nutrisi anjing dan kucing itu berbeda. Cara melatih kelinci buang air di tempatnya juga beda. Kamu harus jadi "mahasiswa" dadakan, riset soal makanan yang boleh dan tidak boleh, jadwal vaksin, sampai cara merawat bulunya.

3. Siap Nggak Sama 'Biaya Tak Terduga'-nya?

Punya anabul itu nggak murah. Ada biaya makanan, perawatan (grooming), mainan, vaksin, dan yang paling penting: biaya darurat kalau mereka tiba-tiba sakit. Dana buat anabul ini harus masuk ke dalam anggaran bulananmu, sama pentingnya kayak bayar kosan.

4. Punya Waktu dan Kesabaran Buat 'Nyekolahin' Mereka?

Hewan itu bukan pajangan. Mereka butuh dilatih, dari yang paling dasar seperti potty training (biar nggak pipis sembarangan) sampai pelatihan perilaku biar nggak agresif. Ini butuh waktu, energi, dan kesabaran yang luar biasa.

5. Cocok Nggak Sama Gaya Hidupmu?

Terakhir dan paling penting, jujurlah sama dirimu sendiri. Kalau kamu super sibuk, sering keluar kota, atau tinggal di tempat yang sempit, mungkin anjing besar bukan pilihan yang tepat. Kalau ada anggota keluarga yang alergi bulu, memelihara kucing bisa jadi bencana.

Memiliki hewan peliharaan itu adalah pengalaman yang sangat berharga. Tapi, itu akan jadi indah kalau kita memulainya dengan persiapan dan kesadaran penuh, bukan cuma karena ikut-ikutan.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak