Habis Wisuda Terus Ngapain? Ini 7 Langkah Biar Gak 'Linglung' Masuk Dunia Kerja

M. Reza Sulaiman
Habis Wisuda Terus Ngapain? Ini 7 Langkah Biar Gak 'Linglung' Masuk Dunia Kerja
Pencari kerja memadati area gelaran Jakarta Job Fair 2025 di GOR Pancoran, Jakarta, Selasa (29/4/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Wisuda memang selalu menjadi momen yang membanggakan, tapi siapa sangka, fase setelahnya justru bisa menjadi salah satu yang paling menegangkan.

Biasanya, setelah euforia wisuda selesai, seseorang akan dihadapkan pada realita: mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja.

Waktu inilah yang menjadi sangat penting bagi seorang fresh graduate untuk menentukan jenjang karier ke depannya.

Yuk, simak beberapa panduan praktis yang bisa kamu ikuti untuk mempersiapkan diri sebelum benar-benar "nyemplung" di dunia kerja.

1. Kenali Diri dan 'Poles' Soft Skills-mu

Langkah pertama ini jadi hal yang sangat penting. Kamu perlu mengembangkan keterampilan soft skills seperti komunikasi, kolaborasi, dan manajemen waktu.

Percaya atau tidak, skill-skill ini seringkali lebih dihargai oleh HRD dibandingkan dengan keterampilan teknis semata. Melalui pengalaman organisasi, proyek, atau volunteer, kamu bisa mengasah keterampilan ini sekaligus meningkatkan daya saingmu di dunia kerja.

2. Bangun Jaringan Profesional (Networking Itu Kunci!)

Tips yang satu ini mungkin terasa sulit untuk dimulai, tapi nyatanya, dengan membangun hubungan profesional di bidang yang kamu minati, kamu bisa membuka peluang kerja yang lebih besar.

Kamu bisa mulai dengan menghadiri acara-acara industri (seminar atau workshop), bergabung dengan organisasi profesional, dan yang paling gampang, manfaatkan platform seperti LinkedIn.

Networking juga bisa membantumu mendapatkan wawasan industri dan informasi lowongan pekerjaan yang mungkin tidak dipublikasikan secara luas.

3. Siapkan CV dan Surat Lamaran yang 'Menjual'

Ingat, CV adalah representasi pertama dari dirimu di mata HRD. Kamu perlu menyesuaikan CV-mu dengan posisi kerja yang kamu lamar, menyoroti keterampilan, pengalaman, dan pencapaian yang paling relevan.

Meskipun beberapa perusahaan tidak lagi mewajibkan surat lamaran, dengan tetap mengirimkannya, kamu bisa menunjukkan keseriusan dan memberikan kesan positif.

4. Latihan Wawancara, Jangan Cuma Modal Nekat

Wawancara adalah salah satu momen bagi perusahaan untuk menguji kemampuan dan kepribadian calon pekerjanya. Lakukanlah riset terlebih dahulu tentang perusahaan dan posisi yang kamu lamar.

Coba juga untuk berlatih menjawab pertanyaan-pertanyaan umum yang sering muncul. Jangan ragu untuk bertanya tentang budaya perusahaan dan peluang pengembangan karier ke depannya. Persiapan yang matang akan sangat meningkatkan kepercayaan dirimu.

5. Tingkatkan Keterampilan Teknis dan 'Berteman' dengan Teknologi

Di era digital ini, keterampilan teknis seperti penguasaan perangkat lunak, analisis data, atau bahkan dasar-dasar pemrograman bisa menjadi nilai tambah yang sangat besar.

Selain itu, kemampuan untuk beradaptasi dengan teknologi baru, termasuk AI, menjadi hal yang penting. Rupanya, banyak juga perusahaan yang saat ini lebih memprioritaskan keterampilan dan pengalaman praktis daripada sekadar gelar akademik.

6. Cari Mentor untuk Bimbingan Karier

Memiliki seorang mentor yang berpengalaman dapat memberikanmu panduan yang sangat berharga dalam mengembangkan karier.

Mentor dapat membantumu memahami dinamika industri, memberikan saran tentang pengembangan profesional, dan juga memperkenalkanmu pada jaringan yang lebih luas.

7. Tetapkan Tujuan Karier (Biar Gak 'Ikut-ikutan' Teman)

Menetapkan tujuan yang jelas dapat membantumu untuk tetap fokus dan termotivasi. Tentukan tujuan jangka pendek (misalnya, mendapatkan pekerjaan pertama dalam 6 bulan) dan jangka panjang (misalnya, menjadi manajer dalam 5 tahun).

Setelah itu, evaluasi dan sesuaikan rencanamu secara berkala untuk memastikan kamu sedang berada di jalur yang benar.

Dengan persiapan yang matang dan sikap yang proaktif, kamu bisa memasuki dunia kerja dengan lebih percaya diri dan siap untuk menghadapi tantangan yang ada.

Penulis: Flovian Aiko

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak