Startup Indonesia Gandeng Zeroboard Jepang untuk Tekan Emisi Karbon

Bimo Aria Fundrika
Startup Indonesia Gandeng Zeroboard Jepang untuk Tekan Emisi Karbon
Energi baru terbarukan. (Pexels/Kervin Edward Lara)

Indonesia kembali menegaskan komitmennya terhadap dekarbonisasi melalui kolaborasi baru antara ZONAEBT dan Zeroboard Inc. dari Jepang.

Kedua perusahaan sepakat meluncurkan ZonaGHG, perangkat lunak yang dirancang untuk membantu bisnis di Indonesia menghitung, mengurangi, dan mengimbangi emisi gas rumah kaca sesuai dengan standar internasional.

Kesepakatan ini ditandatangani di Jakarta pada 9 September 2025. ZONAEBT, yang dikenal sebagai penyedia media informasi energi terbarukan, akademi, serta platform karbon kredit dan REC, menggandeng Zeroboard, perusahaan teknologi keberlanjutan asal Jepang yang sudah berpengalaman mengembangkan solusi serupa di berbagai negara.

ZonaGHG diposisikan sebagai jawaban atas tantangan besar yang dihadapi perusahaan-perusahaan di Indonesia.

Kolaborasi Zona EBT dan Zeroboar Japan. (Dok. Zona EBT)
Kolaborasi Zona EBT dan Zeroboar Japan. (Dok. Zona EBT)

Pelaporan ESG kini menjadi kewajiban, tetapi proses menghitung jejak karbon kerap dianggap rumit, memakan waktu, dan memerlukan tenaga ahli khusus. ZonaGHG menawarkan sistem terpadu: mulai dari perhitungan emisi, pengurangan, hingga offsetting melalui kredit karbon dan sertifikat energi terbarukan (REC).

Menurut CEO ZONAEBT, I Kadek Alamsta Suarjuniarta, kemitraan ini lebih dari sekadar proyek bisnis. “Kolaborasi dengan Zeroboard adalah wujud nyata komitmen kami menghadirkan solusi digital yang relevan dengan regulasi di Indonesia. Bersama, kami ingin mendampingi perusahaan dan organisasi untuk mencapai target netral karbon yang terukur,” katanya.

CEO Zeroboard, Michitaka Tokeiji, juga menegaskan pentingnya pasar Indonesia. Ia menyebut negara ini sebagai salah satu kunci dalam upaya global menekan emisi.

“Kami antusias bekerja sama dengan ZONAEBT untuk memperluas dampak teknologi kami, dan berharap bisa membantu sektor bisnis Indonesia mengukur serta mengelola emisi dengan lebih efektif,” ujarnya.

Salah satu keunggulan ZonaGHG adalah penyesuaiannya dengan kebutuhan lokal. Melalui ZONAEBT, perangkat lunak ini terhubung langsung dengan sistem registri karbon nasional (SRN-PPI) milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Selain itu, platform ini juga mendukung integrasi dengan berbagai proyek REC dari pembangkit energi terbarukan, termasuk panas bumi dan tenaga air.

Pengguna ZonaGHG akan mendapatkan dasbor interaktif yang menampilkan data emisi secara real-time, lengkap dengan tren, detail per unit bisnis, serta opsi penyaringan data. Sistem pelaporannya memungkinkan perusahaan menghasilkan dokumen otomatis dalam format yang sesuai untuk laporan ESG atau audit internal.

Untuk mendukung adopsi, ZONAEBT menyiapkan program pelatihan dan pendampingan. Perusahaan berharap ZonaGHG tidak hanya menjadi alat teknis, tetapi juga bagian dari transformasi strategi keberlanjutan bisnis di Indonesia.

Soft launching ZonaGHG sudah dilakukan, dan platform kini siap digunakan oleh berbagai sektor. Dengan kolaborasi ini, Indonesia diharapkan semakin siap menavigasi tantangan transisi energi dan memperkuat kontribusinya terhadap target dekarbonisasi global.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak