Wajah ceria seorang bocah perempuan
Sinar mata cemerlang bagai kilau intan
Menatap ruang indah laksana istana
Terpana oleh kemegahan segala isinya
Bibir mungil menahan kecapan
Tergiur lezatnya segala hidangan
Tenggorokan tercekat menahan dahaga
Tergoda segarnya minuman yang beraneka
Beralih ke ruang putri raja
Dengan segala busana indah juga tiara
Ingin berbaring di atas bulu angsa
Dengan kerlip indah pelita bak permata
Namun tiba-tiba suara bergemuruh
Diikuti dinding dan atap yang runtuh
Deras hujan mencurah tak terkira
Mengguyur membilas seluruh raga
Bocah perempuan terkaget dan tersadar
Lalu segalanya hilang, lenyap dan buyar
Tubuh kecil gemetar beringsut ke bawah jembatan
Meninggalkan gubuk roboh yang berserakan
Bocah perempuan menggelung tubuh
Wajah pias kotor dan kuyuh
Berbisik lirih sebagai doa
KepadaTuhan di atas sana
Dengan bibir getir dan hati terluka
Memohon ulang mimpi semula
Dan satu permintaan dari lubuk hati
Tuhan, tolong jangan bangunkan aku lagi…