Ku ingat jelas, cerah langit di siang itu
Dimana awan bergerak menyingkir, saling menjauh
Disaat semburat putih menipis, menutup pandang akannya.
Aku mengingatnya, bersama kenangan tentangmu
Aku mengenangnya, bersama dengan bayangmu
Aku tegaskan, aku mengingatnya jelas.
Aku mematrinya dalam setiap sudut memoriku,
Selalu.
Siang itu,
Siang dimana aku kehilangan satu matahari dalam hidupku.
Bersihnya langit seakan sejalan denganmu, dengan kenangan kita
Semuanya sama iringnya, bahkan awan yang saling menjauh
Seperti ragamu yang bergerak menjauh dariku,
Sama dengan kisah kita yang harus tersapu bersih,
Dan juga sebanding dengan tangis yang pecah memenuhi belanga,
Iya, semua memang seiring di siang itu.
Kawanku tercinta,
Ada setumpuk tanya di benakku yang ingin kuledakkan di hadapanmu,
Apa yang kau ingat tentang siang itu,
Apa yang kau kenang akan kebersamaan kita,
Atau apa yang ingin kau jabarkan tentang dunia lama kita,
Akankah itu rindu, ataukah memori yang berputar layaknya sebuah film
Apa mungkin juga, hanyalah segelintir debu yang tak berguna
Aku sungguh penasaran tentang itu.
Jika mungkin tanyaku tak terjawab, ku ingin kau mencatat baik janjiku ini
Aku kawanmu, ingin kau mengetahui hal yang ku berlakukan selamanya
Semasa hayatku.
Aku akan selalu disini dengan semua cerita kita,
Berdiri menanti saat kau kan kembali kesisiku,
Mengharap hadirmu di pandangan mata, dengan semua kisah indah
Dan bersama memori tentang kita selama ini,
Aku menunggumu, dengan segala yang ku miliki
Aku mengharapmu, dengan segala ingatan tentang dunia lama
Dunia lama yang harus berakhir di siang itu,
Dunia lama, milik kita.