Balada Sang Griya

Munirah | Taufan Rizka Purnawan
Balada Sang Griya
Ilustrasi Rumah Tinggal. (pixabay.com)

Balada sang griya berpijak amat kokoh nan tegak gagahnya. Yang tertancap dalam pondasi batu-batu yang sangat tangguh bentuknya. Sang griya dalam lukisan arsitektur yang sangat apik rupanya. Yang terbentuk dari rangakaian batako tersusun sangat rapi dalam lekatan adukan semen. Adukan semen menyatukan semua batakao membentuk sebuah griya yang amat sempurna.

Dalam perencanaan penciptaan griya yang tertata sedemikian rupa. Tanpa tuna dalam pembuatan griya. Sang griya memberikan keteduhan bagi seluruh keluarga. Terdiri dari ruang tamu, kamar tidur, halaman depan, kamar mandi, dan garasi. Segenap isi griya saling melengkapi kekurangan satu sama lain. Dalam naungan atap membawa kesejukan rasa yang tak pernah pupus selalu.

Membawa semua ceruk kebahagiaan berlapiskan kiasan kehidupan abadi. Sang griya bertebaran lentera menjadi pancaran kehangatan membersamai keluarga. Sang griya menjadi pijakan berkumpul keluarga berbagi segenap pikiran dan rasa. Yang menyatukan kedekatan keluarga tanpa tersekat dalam batas jarak. Ikatan keluarga semakin rapat dalam naungan sang griya. 

Berhias keunggulan pemandangan indah sang griya bagaikan nirwana kecil dunia. Membawa guyub hati meraih lega semua raga yang bersemi. Rahayu jiwa terbuai dalam tatapan warna-warni dunia di balik rupa jendela dalam kaca tembus pandang. Melukis semua keanggunan alam yang ramah hati. Terpesona pada alam yang bersambut melepas semua beban pilu. Sang griya menjadi sebuah pemata hayat tak tergantikan oleh apapun

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak