Berat sayu kedua kelopak mata menahan kantuk
Memaksa tubuh bangkit hingga lutut pun terantuk
Seketika tersadar oleh kejut yang membuatnya terlompat
Rasa sakit berbaur kesal mendorong bibir ringan mengumpat
Ada enggan menyergap datang setiap pagi
Sekuat tenaga beranjak dengan menggertakkan gigi
Menahan tusukan dingin air mandi tanpa rela
Berpakaian rapi dan lugas demi menampik cela
Jalanan kota yang padat tak terasa ramah
Terasa panjang bagi motor tua yang telah lemah
Tergopoh melaju mengejar menit-menit akhir
Demi ketepatan waktu bernama tanda hadir
Memasuki ruang kerja tanpa semangat
Menatap tumpukan tugas yang terus meningkat
Layar monitor menyajikan banyak tampilan
Tak satupun membuatnya memusatkan pikiran
Angan-angan terbang mengikuti khayalan
Gerak jari hanya memastikan layar berjalan
Memejam mata memaksa tarikan napas
Terhadap sekian tugas yang ia sungguh ingin terlepas
Berkali memandang jarum jam di dinding
Berharap memutar waktu agar cepat menggelinding
Debaran jantung berdetak-detak tanpa ketenangan
Cemas dan gelisah akan tambahan tugas yang berdatangan
Dan ketika waktu pemenuhan kewajiban pun usai
Lega menyeruak walau sekian tugas belum selesai
Bergegas lekas bersiap meninggalkan meja
Melupakan semua hal dan pernik yang berlabel kerja
Raga penuh lelah mengarungi debu sepanjang jalan
Bersama banyak jiwa yang membawa banyak beban
TaK ada ceria dalam rupa-rupa yang beralir keringat
Menghela napas dengan sekian masalah yang terasa berat
Borneo, November 2021