Menjadi seorang Ibu bukanlah perkara mudah. Tidak akan pernah ada sekolah yang memberikan pendidikan tentang cara menjadi Ibu yang baik dan benar. Namun, ketika malaikat kecil dalam wujud bayi mungil hadir, naluri seorang wanitalah yang akan membimbingnya. Meski pada umumnya momen menjadi ibu sudah bisa diprediksi dan dipersiapkan sejak awal, tapi nggak jarang juga wanita dihadapkan untuk menjalani peran menjadi ibu secara mendadak.
Kisah dalam film pendek Thailand ini akan memberikan gambaran pada kita bahwa menjadi ibu adalah tentang kasih yang tulus. Bukan tentang darah yang mengalir, tapi kasih sayang yang tanpa batas untuk anaknya, dari seorang perempuan yang bertemu takdir untuk dipanggil 'ibu'.
Berikut pelajaran tentang kasih seorang ibu yang dapat kita peroleh dari film pendek My Beautiful Women.
1. Menjadi Ibu adalah naluri tanpa pandang usia
Dari film ini, kita akan paham bahwa menjadi ibu bukan hanya tentang usia yang tepat. Sebab usia tidak selalu merumuskan ketepatan waktu atas kesiapan menjadi seorang ibu. Ada wanita muda yang mampu menjadi ibu dengan segala kasih sayang yang dimiliki.
Namun, ada juga wanita dewasa yang malah terkesan kurang bisa menunjukan sifat keibuan. Kasih sayang seorang ibu itu mengalir bersama naluri keibuannya, tak peduli berapa pun usia mereka.
2. Ibu tak selalu tentang darah yang mengalir
Terkadang memiliki anak tidak selalu lahir lewat perjuangan mempertaruhkan nyawa. Kita tidak akan pernah tahu takdir seperti apa yang menjemput wanita untuk dapat dipanggil Ibu. Entah menjadi ibu kandung atau sambung, sedarah atau tidak, keduanya bicara bahasa cinta yang tanpa syarat.
3. Sosok yang penuh pengorbanan
Bagi seorang Ibu, semua hal tentang anak adalah yang paling utama. Apapun akan Ibu lakukan demi anaknya. Meski harus memasang badan sendiri menerima 'serangan' berupa tudingan miring sekalipun, akan rela ia terima demi melindungi anaknya. Pengorbanan adalah nama lain dari Ibu. Namun bagi Ibu semua itu bukanlah pengorbanan, hanya wujud nyata dari kasih sayang yang tulus.
4. Tawa dan tangis Ibu bersumber dari anak
Air mata anak adalah kesedihan terdalam bagi Ibu, sedangkan tawa anak adalah kebahagiaan terindah untuk Ibu. Begitulah Ibu, dunianya selalu berputar untuk anaknya. Melihat anaknya tersenyum maka senyum Ibu akan mengembang lebih lebar, bersama air mata haru yang tak pernah bisa ia bendung. Sementara saat anaknya bersedih, hati seorang ibu akan terluka dan air matanya akan jatuh lebih dulu.
5. Rela melakukan apa pun demi kebahagiaan anak
Ketika tawa anak menjadi sumber kebahagiaan, sudah bisa dipastikan bahwa demi melihat tawa anaknya, ibu akan melakukan apapun. Meski hal sederhana seperti janji untuk datang dalam pertemuan orang tua di sekolah, pasti akan ditepati apa pun yang terjadi. Tidak peduli jika harus mengejar waktu dan mengabaikan lelahnya sendiri, ibu akan tetap datang untuk memenuhi janji dan membuat anaknya bahagia.
Satu hari dalam satu tahun mungkin dunia akan merayakan Hari Ibu. Lalu seluruh anak akan memberikan ucapan manis lengkap dengan kado indah untuk Ibunya. Namun bagi Ibu, setiap hari adalah hari untuk memberikan kasih sayang bagi anak-anak mereka. Maka, kasihilah Ibumu setiap hari. Hormati dan sayangi beliau dalam sikapmu, sebelum hanya doamu saja yang bisa kamu lakukan untuknya.
Itulah pelajaran tentang kasih sayang ibu dari salah satu film pendek Thailand.