Manusia diberi kekuasaan oleh Allah Swt. untuk memperbaiki diri. Baik dan buruknya sesuatu, diserahkan sepenuhnya kepada kita, kira-kira mau mengikuti yang mana? Apakah mengikuti hal-hal baik sebagaimana telah diajarkan oleh Allah Swt., atau malah sebaliknya; memilih jalan keburukan yang dilarang oleh-Nya. Saya merasa sangat yakin, tentu kita akan lebih memilih jalan kebaikan sebagaimana telah ditetapkan oleh-Nya, agar kita mendapatkan keberuntungan hidup di dunia dan akhirat kelak.
Ada penjelasan menarik dalam buku Buat Nasib Menuruti Kehendakmu karya Ustaz Yazid al-Busthomi, Lc., perihal cara kita memandang nasib. Ia menuturkan, banyak orang yang beranggapan bahwa nasib itu ada di tangan Tuhan. Kalau saya bertemu dengan orang yang seperti ini, saya akan berkata kepadanya, “Ya, memang nasib itu ada di tangan Tuhan, dan tetap akan ada di tangan Tuhan selagi kita tidak mau berusaha untuk mengubahnya.”
Memperbaiki nasib mestinya harus disertai dengan ikhtiar tanpa kenal lelah. Ustaz Yazid al-Busthomi, Lc. menjelaskan, bila harapan utama Anda adalah membuat nasib menuruti kehendak, maka Anda harus terus-menerus begerak. Maksudnya bukan hanya bergerak saja, melainkan berusaha bagaimana caranya agar harapan Anda tersebut dapat terwujud.
Selain berikhtiar pantang menyerah untuk mengubah nasib, juga harus diiringi dengan memperbaiki hubungan kita dengan Allah Swt. Artinya, kita harus lebih giat dalam mendekatkan diri kepada-Nya. Caranya, dengan rajin beribadah, lebih banyak bersyukur dan memperbanyak amal kebajikan.
Dalam buku Buat Nasib Menuruti Kehendakmu dijelaskan, ada banyak cara yang bisa kita lakukan dalam rangka menjalin kedekatan dengan Tuhan Semesta Alam. Di antaranya; meningkatkan ibadah dari yang sebelumnya hanya rutin, merutinkan ibadah dari yang sebelumnya masih jarang-jarang, lebih mengikhlaskan hati untuk meningkatkan dan merutinkan ibadah, serta lebih mementingkan urusan dengan-Nya daripada urusan yang lainnya.
Banyak wawasan serta manfaat yang bisa kita peroleh dari buku berjudul Buat Nasib Menuruti Kehendakmu terbitan Najah, Yogyakarat (2012) ini. Selamat membaca dan merenunginya.