Ulasan Film 'Miracle: Letters to the President,' Mimpi Besar Seorang Warga di Desa Kecilnya

Ayu Nabila | M. Fuad S. T.
Ulasan Film 'Miracle: Letters to the President,' Mimpi Besar Seorang Warga di Desa Kecilnya
Joon-Kyeong dan Ra Hee dalam film Miracle: Letters to the President. (DocPribadi/TangkapanLayar)

Menjadi manusia dengan mimpi yang besar terkadang memang membutuhkan perjuangan yang ekstra. Tak hanya harus berkorban waktu, tenaga, pikiran, berkorban mental pun tak jarang juga harus dilakukan. Terlebih ketika mimpi kita berhubungan dengan kemaslahatan orang banyak, namun justru tak mendapatkan dukungan dari mereka. Salah satu film yang layak untuk dijadikan motivasi dalam merealisasikan mimpi yang besar tersebut adalah film produksi Korea Selatan yang berjudul 'Miracle: Letters to the President.'

Film 'Miracle: Letters to the President' mengangkat sebuah kisah sederhana seorang anak muda dari kota kecil yang berkeinginan agar desanya mamiliki stasiun kereta api. Film yang rilis pada 15 September 2021 ini berdurasi 117 menit dan mengambil latar waktu tahun 1988. Kala itu, Republik Korea Selatan tengah gencar dalam pembangunan infrastruktur negara. Salah satu fokus pembangunan yang dijalankan oleh pemerintah adalah bidang transportasi. Untuk menjangkau daerah-daerah di Korea Selatan, pembangunan rel kereta api menjadi prioritas pemerintah.

Di sebuah desa kecil yang terletak di provinsi Gyeongsang Utara, tinggallah Joon-Kyeong (diperankan oleh Park Jung-Min), seorang siswa sekolah menengah yang memiliki bakat besar dalam bidang matematika. Desa tempat tinggal Joon-kyong, telah dilewati oleh rel kereta api selama beberapa waktu. Namun ada sebuah hal yang mengganjal pikiran Joon-Kyeong, yakni desanya tidak memiliki stasiun kereta api sendiri. Warga desanya harus berjalan kaki hingga berkilometer jauhnya ke stasiun terdekat agar bisa menaiki kereta api.

Hingga suatu ketika, terbersit pikiran Joon-Kyeong agar desanya memiliki stasiun kereta api sendiri. Dengan dibantu oleh Ra Hee (Im Yoon-Ah), teman dekatnya, Joon-Kyeong bekerja sama dengan Boo Kyung dan para penduduk desa untuk merealisasikan mimpinya membangun stasiun kereta api bagi desanya tersebut. Segala upaya pun dilakukan oleh Joon-Kyeong, termasuk berkali-kali mengirimkan surat permohonan kepada presiden Korea Selatan kala itu. Ingin tahu tanggapan sang president? Temukan jawabannya di film ini ya teman-teman!

Meskipun tema yang diangkat sederhana, tetapi film 'Miracle: Letters to the President' mengajarkan kepada kita setidaknya 2 hal. Pertama, adalah untuk selalu menjaga mimpi besar kita untuk selalu menyala. Kedua, kita harus berjuang sekuat tenaga untuk bisa mewujudkan mimpi besar yang kita miliki. Film 'Miracle: Letters to the President' sangat rekomendasi dan wajib kamu tonton!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak