Dilarang Berbisnis 100%: Jangan Terlalu Sibuk Bekerja Kecuali Anda Akan Menyesalinya

Hernawan | Sam Edy Yuswanto
Dilarang Berbisnis 100%: Jangan Terlalu Sibuk Bekerja Kecuali Anda Akan Menyesalinya
Buku "Dilarang Berbisnis 100%" (DocPribadi/Samedy)

Bekerja mencari uang siang malam, lalu mendapatkan uang begitu banyak, tapi ternyata setelah itu kita tak memiliki waktu untuk menikmati uang tersebut, tentu rasanya mengenaskan, bukan? Bagaimana tidak mengenaskan ketika kita memiliki uang berlimpah tapi tak memiliki waktu untuk menikmatinya.

Oleh karena itu, jangan terlalu sibuk bekerja kecuali kelak Anda akan menyesalinya. Menyesal karena sudah tak bisa memiliki waktu yang cukup untuk menikmatinya karena, misalnya, usia sudah terlampau tua. 

Ya, buat apa sih, kita berlelah-lelah sibuk mencari uang tanpa jeda, tanpa pernah meluangkan waktu untuk memanjakan diri sendiri dengan cara, misalnya bersantai sejenak menikmati hidup, menikmati uang hasil kerja keras kita untuk membeli hal-hal yang kita inginkan (selama itu masih wajar dan tidak berlebih-lebihan) juga memperbanyak sedekah, atau hal-hal positif lainnya.

Bekerja atau berbisnis memang sebuah keharusan bagi setiap manusia, tapi harus diingat, jangan terlalu full bekerja. Dalam buku Dilarang Berbisnis 100% Jika Mau Menjadi Pengusaha Kaya Raya dan Bahagia (Tangga Pustaka, 2012) dijelaskan, “Jangan curahkan 100% hidup Anda untuk Bisnis!” Terbitnya buku ini akan mengantarkan Anda kembali ke tujuan semula: memiliki bisnis yang luar biasa dan menikmati kehidupan yang sempurna: memiliki keluarga yang harmonis, bisa bermain dengan anak-anak, bersosial, dan berlibur untuk menikmati hidup.

Mungkin banyak orang yang enggan merenungkan tujuan dalam hidupnya. Sehingga hari-harinya hanya disibukkan untuk bekerja dan bekerja, bahkan mungkin ada sebagian orang yang sampai melupakan ibadah yang merupakan perintah dari Tuhannya. Karenanya, penting bagi kita untuk merenungkan tujuan hidup kita. Untuk apa kita hidup? Apa hanya untuk bekerja dan makan? 

Dalam buku Dilarang Berbisnis 100% Jika Mau Menjadi Pengusaha Kaya Raya dan Bahagia, penulis menyarankan agar menyisihkan waktu untuk merenungkan, sendirian, ‘di mana Anda berada saat ini?’ Jadi, sebelum mengambil tindakan dan mulai mengubah segalanya dalam hidup, penulis menyarankan Anda menyisihkan waktu untuk merenungkan bagaimana hidup Anda saat ini dan bagaimana dulu Anda “membayangkan” hidup Anda semestinya. Penulis yakin beberapa hal akan sesuai dengan keinginan Anda, tapi pasti juga ada bagian-bagian yang tidak berhasil.

Sama pentingnya dengan meluangkan waktu untuk duduk dan merenungkan hidup Anda hari ini, penting juga untuk mengetahui dengan jelas tentang hidup seperti apa yang Anda inginkan atau seperti apa wujud dan rasa hidup yang Anda inginkan, sejak saat ini. Dengan mengetahui dengan jelas hal ini, hal-hal lainnya akan menjadi jelas juga. Semakin spesifik Anda mengetahui hidup seperti apa yang diinginkan, semakin besar kemungkinan Anda bisa mencapainya (halaman 31).

Kesimpulannya, menurut saya dalam menjalani kehidupan ini kita harus memiliki keseimbangan. Kita harus berusaha mengontrol waktu kita dengan baik; kapan waktunya bekerja, kapan waktu buat beribadah, kapan waktu untuk menikmati hidup, kapan waktu untuk bersosialisasi, dan seterusnya. Jangan pernah habiskan waktu kita hanya untuk bekerja dan mengabaikan hal-hal penting lainnya. Sebab, buat apa kita memiliki uang banyak tapi kita tak bisa menikmatinya?

Semoga buku berjudul Dilarang Berbisnis 100% Jika Mau Menjadi Pengusaha Kaya Raya dan Bahagia karya Andrew Griffiths ini dapat menjadi bacaan yang menginspirasi dan membantu memompa semangat hidup Anda.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak