Kisah Wanita Malam dalam Novel 'Re:' Karya Maman Suherman

Candra Kartiko | Tuan Typo
Kisah Wanita Malam dalam Novel 'Re:' Karya Maman Suherman
novel Re:. (Ipusnas)

Novel berjudul “Re:” ini menggunakan pov 1. Namun, cerita lebih banyak menyorot kehidupan para pelacur yang menjadi topik utama dalam novel ini. Novel ini sendiri adalah riwayat perjalanan penulis saat menyusun skripsi yang mana beliau juga bekerja sebagai jurnalis saat itu.

Skripsi yang digarap oleh penulis membawanya masuk ke dunia malam. Di sana ia berkenalan dengan beberapa pelacur salah satunya adalah Re: yang lebih banyak disorot dalam cerita ini.

Secara singkat, novel ini bercerita tentang Suherman yang masuk ke dunia malam untuk melakukan riset untuk skripsinya. Ia menjadi sopir pribadi Re: setiap kali wanita beranak satu itu pergi ke hotel untuk melayani tamu-tamunya.

Re: adalah cucu dari keturunan ningrat, tetapi setelah kakeknya meninggal, kehidupan Re: terancam. Terlebih saat duduk di bangku SMA, Re: hamil entah anak siapa. Karena saat itu Re: berpacaran dengan dua orang sekaligus, sampai akhirnya ia melarikan diri dari rumah. Awalnya Re: hidup di jalanan, menjadi pengamen, bahkan kadang mencuri agar bisa makan.

Sampai suatu hari, Re: bertemu Mami Lani, seorang calo yang mempekerjakan banyak wanita untuk disewa. Awalnya Re: terkesan dimanjakan, bahkan ada dokter yang datang ke rumah Mami Lani untuk memeriksa kandungan Re:. Namun, setelah Re: melahirkan, mimpi buruk datang. Mami Lani ternyata tidak sebaik yang ia kira. Semua kebutuhan Re: selama tinggal di sana, termasuk biaya pemeriksaan kandungannya dicatat secara rinci di dalam buku dan itu menjadi utang yang harus dilunasi oleh Re:.

Re: menitipkan anaknya pada sepasang suami istri yang tidak dikaruniai anak yang dikenalkan oleh teman Re:. Setelahnya, Re: hidup sebagai pelacur yang melayani pria maupun wanita. Di akhir cerita, Re: tewas mengenaskan dengan luka sayatan dan tubuhnya diikat di tiang di pinggir jalan.

Secara keseluruhan, cerita ini menarik karena mengangkat suatu hal yang mungkin bagi sebagian orang menjijikkan untuk dibahas. Di mata banyak orang, pelacur adalah orang-orang yang hina dan tidak pantas diberi ruang di publik.

Namun, dalam novel ini, pembaca diajak untuk menyelami lebih jauh tentang kehidupan mereka. Menjadi pelacur tidak sepenuhnya karena garis kemiskinan, beberapa dari mereka melakukannya untuk kesenangan sekaligus mendatangkan uang. Dari Re: kita bisa belajar bahwa seorang pelacur pun tetap memiliki kasih sayang terhadap anaknya meski sudah diserahkan pada orang tua angkatnya.

Apakah kamu sudah membaca buku ini? Jika sudah, bagaimana pendapatmu?

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak