Kira-kira ketika kamu mendengar proses seleksi kerja, apa yang terlintas di otakmu? CV? Wawancara? Ya, benar. Namun, selain CV dan wawancara ada juga satu tahapan yang acap kali digunakan oleh perusahaan dalam proses rekrutmen yaitu tahap psikotes.
Tahap psikotes ini sering membuat para job seeker gelisah. Bagaimana tidak, ada yang berpendapat jika psikotes hanya menjadi formalitas belaka, namun ada juga yang mengatakan psikotes berpengaruh besar dalam menentukan kelulusan proses seleksi. Lalu, manakah yang benar?
Dikutip dari Pakar Career Development, Audi Lumbantoruan, menyatakan bahwa jarang ada perusahaan menjadikan tes psikotes kerja sebagai pertimbangan utama. Banyak perusahaan yang menempatkan tes psikotes hanya untuk screening awal bagi pelamar pada tahapan seleksi.
Meskipun begitu, tes psikotes kerja dinilai cukup penting karena akan menentukan apakah kamu layak diwawancara kerja atau tidak. Tidak hanya itu, dikutip dari Harvard Business Review, ternyata hampir 76 persen perusahaan menggunakan psikotes dalam proses rekrutmen mereka, lho. Sebelum kita membahas lebih dalam, kenalan dulu yuk apa itu psikotes kerja.
Apa Itu Tes Psikotes Kerja?
Singkatnya, psikotes kerja atau biasa disebut dengan tes kepribadian atau tes IQ merupakan serangkaian tes untuk mengenal sisi psikologis seorang kandidat. Bisa berupa watak, attitude, personality, interest, dan juga intelejensi.
Psikotes ini biasanya proses tahapan selanjutnya setelah screening CV dan sebelum tahap wawancara.
Apa Saja Jenis-Jenis Tes Psikotes Kerja?
1. Tes Kemampuan Verbal
Fungsi dari tes verbal ini antara lain mengukur kecerdasan seseorang berdasarkan pemahaman kata-kata dan bahasa. Pada tes ini terdiri dari sinonim, antonim, analogi kata, dan padanan kata.
Meskipun, dilihat sekilas cukup mudah, tetapi tes ini dibutuhkan tingkat kecermatan yang tinggi dan tidak jarang berupa kata-kata yang terdengar asing oleh kita.
2. Tes Kemampuan Numerik atau Logika Aritmatika
Dalam tes ini, kamu dituntut untuk memecahkan masalah dengan menggunakan logis matematis atau kemampuan berhitung. Pada tes ini, kamu akan menemukan aritmatika sosial, matematika aljabar, deret bilangan dan sebagainya.
Tips: Jangan terlalu terpaku dengan satu soal sehingga melupakan soal lainnya, ingat waktu pengerjaan juga, ya.
3. Tes Kemampuan Spasial atau Gambar
Di dalam tes ini, kita diharuskan untuk menganalisis pola-pola gambar, analogi gambar, pengelompokkan gambar, bayangan gambar, mengidentifikasi gambar dan sebagainya. Tujuan dari tes ini untuk mengukur daya logika kamu terhadap bangun ruang.
4. Tes Wartegg
Untuk para job seeker pasti sudah familiar dengan tes yang satu ini. Pada umumnya, dalam tes ini terdapat 8 kotak dengan gambar yang berbeda-beda yang nantinya kita disuruh untuk melanjutkan menggambar.
Namun, pada tes ini tidak hanya sekadar melanjutkan menggambar, tetapi kita harus mampu menemukan jawaban dari tes ini. Tujuan dari tes ini sendiri yaitu melihat cara kita dalam mengambil keputusan. Jadi, be careful, ya!
5. Tes Kraepelin atau Pauli (Tes Koran)
Hampir sesuai dengan namanya, pada awalnya tes ini diciptakan oleh Emilie Kraeelin yang merupakan bagian dari psikotes. Lalu, Richard pauli mengembangkan tes ini untuk mendiagnosa kemampuan bekerja yang diberi nama tes pauli.
Secara teori, cara pengerjaan tes ini cukup mudah yaitu hanya menjumlahkan deretan angka-angka. Namun, dalam jumlah yang sangat banyak seperti dalam bentuk lembaran koran, sehingga sering disebut dengan tes koran.
Ketika mengerjakan jenis psikotes ini, sangat dibutuhkan konsentrasi dan ketelitian yang sangat tinggi.
6. Tes Draw a Person (DAP)
Cara mengerjakan tes ini adalah cukup menggambar manusia sebisa kamu Tujuan dari tes ini adalah untuk melihat pengambilan keputusan calon kandidat, apakah ragu-ragu atau tegas. Penilaian dari tes ini adalah dengan melihat garis yang kamu gambar.
7. Baum Test atau Tree Test
Sama seperti tes DAP, cara mengerjakan tes ini dengan menggambar sebuah pohon Fungsi dari tes ini adalah menilai karakter dan kepribadian seseorang melalui bentuk gambar, kelengkapan gambar, kerapian gambar dan masih banyak lagi.
8. Tes MBTI (Myers-Briggs Type Indicator)
Bisa dibilang, tes MBTI merupakan tes kepribadian paling populer di antara yang lainnya. Para perusahaan seringkali menggunakan tes MBTI untuk mengenal calon kandidat lebih dalam.
Pada umumnya, tes MBTI terdiri dari 16 tipe kepribadian yang dibagi menjadi :
Introvert vs Extrovert
Sensing vs Intuition
Feeling vs Thinking
Judging vs Perceiving
Di dalam tes ini kamu akan dihadapkan berbagai studi kasus dan kamu diharuskan memilih jawaban dari ‘sangat setuju’ hingga ‘tidak setuju’ yang menggambarkan dirimu.
Tips; ketika mengambil tes ini dalam keadaan mood stabil, ya!
Kamu bisa latihan soalnya di sini: www.16personalities.com/id/tes-kepribadian
Contoh Soal dan Jawaban Tes Kemampuan Verbal
1. DISPENSASI =
A. Pelarangan
B. Kelonggaran
C. Perizinan
D. Pencegahan
E. Hadiah
JAWABAN: B
2. AGRESI =
A. Penyerangan
B. Permusuhan
C. Permintaan
D. Pertemuan
E. Pertikaian
JAWABAN: A
Contoh Soal dan Jawaban Tes Kemampuan Numerik atau Logika Aritmatika
1. 3, 9, 27, 81, …
A. 90
B. 110
C. 210
D. 243
E. 234
JAWABAN: D
2. Jika a = 5, b = 2, c = a + b x a, maka 2abc adalah …
A. 300
B. 700
C. 650
D. 175
E. 450
JAWABAN: A
Akhir kata, tidak semua perusahaan mengadakan psikotes dalam menyeleksi calon kandidat. Namun, jika perusahaan impianmu mengadakan psikotes kerja, artikel ini cocok untukmu!