Kumpulan cerpen 11 Jejak Cinta ini berisi 11 cerita pendek yang merupakan persembahan 11 penulis Teenlit dari beberapa generasi dalam rangka Ulang Tahun Teenlit ke-11. Beragam tema yang dituangkan, serta berbagai rasa yang ditumpahkan dalam paduan kata dan kalimat dalam buku ini.
Satu di antara 11 cerpen yang menarik perhatian saya adalah cerita dengan tajuk Satu Pengacau Kecil. Cerita yang ditulis oleh Charon (lahir di Sukabumi, 19 Juni 1980) ini, mendeskripsikan ulah Ryan, adik Rena yang baru berumur lima tahun yang suka mengacaukan suasana, namun justru telah menyatukan cinta kakaknya dengan kekasih pujaannya.
Di awal cerita, diuraikan bagaimana amarah Rena begitu memuncak. Amarah itu akibat kelakuan Ryan yang telah menjatuhkan ponsel kesayangan Rena ke lantai. Telah berkali-kali Ryan bermain-main dengan barang-barang milik Rena kemudian menjatuhkannya.
Berapa kali pun Rena menyembunyikan benda-benda kesayangannya, Ryan selalu bisa menemukannya. Padahal, Rena sudah membelikan ponsel mainan untuk Ryan, namun Ryan lebih suka memainkan ponsel Rena. Bahkan, suatu hari Ryan sempat jatuh karena Rena sengaja meletakkan ponselnya di tempat yang tinggi.
Lain lagi, saat malam hari. Ryan suka keluyuran ke kamar Rena dan minta dibuatkan susu. Setelah itu, Ryan malah minta tidur bareng Rena dan suka menendang-nendang perutnya sambil mengigau. Oleh sebab itu, Rena semalaman tidak bisa memejamkan mata.
Setelah itu, di hari selanjutnya saat Rena sudah rapi berdandan dan mengenakan baju terbaiknya untuk memenuhi undangan pertemuan dengan pacarnya, Adrian. Tiba-tiba Ryan berlari ke arah Rena sambil memegang es krim stroberi.
Tangan Ryan yang memegang es krim itu pun mengenai baju Rena. Ryan segera mengusap baju kakaknya, ingin menghilangkan noda es krim itu, tetapi ia malah membuat noda di baju semakin besar. Rena kesal bukan main.
Keesokan harinya, ulah Ryan kembali menjadi-jadi. Ia menabrak kaki Rena dengan sepedanya saat Rena hendak meniup lilin sehingga gadis itu terjatuh dan mukanya mendarat di atas kue ulang tahun. Teman-temannya menertawai Rena. Rena menangis dan masuk kamar. Ia merasa bahwa hari ulang tahunnya menjadi hari yang paling memalukan.
Namun, selang beberapa setelah itu, Rena justru menjadi sangat menyayangi Ryan. Pasalnya, Ryan adalah pemersatu cinta antara Rena dan Adrian. Ini terkuak saat Rena minta penjelasan pada Adrian, bagaimana awal mula ia mencintai dirinya.
Jawaban jujur itu keluar dari mulut Adrian sebagaimana dalam kutipan percakapan berikut:
"Tiga bulan yang lalu aku melihatmu sedang memanjat pohon untuk mengambil layangan adikmu yang tersangkut. Kamu memang tidak melihatku, tetapi saat itu aksimu telah membuatku terkesan. Kamu benar-benar sayang pada adikmu."
Dari kisah pada cerpen ini, terkandung amanat bahwa sejelek apapun perilaku seseorang, pasti ia pernah melakukan kebaikan. Sebaliknya, sebaik-baiknya orang, tentu pernah pula melakukan kejelekan. Sebab, kita manusia bukan setan yang selalu jahat, bukan juga malaikat yang baik terus-terusan.