Tebing Breksi, Keindahan Pahatan pada Perbukitan Kapur Besar di Yogyakarta

Hernawan | Priscilla Olga Salim
Tebing Breksi, Keindahan Pahatan pada Perbukitan Kapur Besar di Yogyakarta
Spot ukiran naga di Tebing Breksi (dok.pribadi/Priscillaolga)

Bicara kreativitas dan ide memang tidak ada habisnya pada seniman-seniman yang berasal dari Yogyakarta. Bagaimana tidak? Gundukan bukit bekas penambangan kapur bisa mereka sulap menjadi objek wisata yang menawan.

Hal itulah yang kita temui di objek wisata Yogyakarta, Tebing Breksi yang mulai dikerjakan pada tahun 2014 lalu. Tebing Breksi berada di Jalan Desa Lengkong RT 02/ RW 17, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Waktu operasionalnya mulai jam 6 pagi hingga 8 malam. Pada mulanya Tebing Breksi berasal dari abu vulkanik yang dilontarkan oleh gunung api purba Nglanggeran berjuta tahun yang lalu. 

Abu yang menumpuk itu berubah menjadi perbukitan kapur yang menjadi pundi-pundi ekonomi bagi warga sekitar. Setelah tersisa lebih kurang 10 % dari volume awalnya dengan membawa peneliti dari ITB dan UPN mereka meneliti kandungan batu yang ada di sana dan ternyata ditemukan jenis Batuan Tufaan yang langka sehingga Tebing Breksi ditetapkan sebagai Geoheritage Yogyakarta dan dilarang untuk ditambang lagi.

Tebing yang menjulang tinggi sekitar 30 meter itu mulai dipahat membentuk relief  pahatan Arjuna membunuh Buto Cakil dengan pahatan naga dan mahkotanya serta tokoh pewayangan Punakawan Semar. Semua pahatan ini dikerjakan oleh warga lokal dan pengerjaan ini selesai pada tahun 2015.

Tebing Breksi sendiri diresmikan sebagai objek wisata oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X pada tanggal 30 Mei 2015. Dengan semakin maraknya media sosial, khususnya Instagram, kepopuleran Tebing Breksi ini juga ikut naik terutama di kalangan milenial.

Dengan tarif masuk yang hanya sebesar Rp 10.000 per orang, kita dapat puas berfoto dengan latar dinding batu besar yang berpahat naga dan mahkotanya. Kita pun dapat menikmati indahnya langit senja dari tebing ini.

Selain itu di pojok bagian kanan area terdapat deretan cafetaria dengan menu yang beragam dan harga bersahabat. Serta juga telah ada toilet dan mushola di dekat cafeteria tersebut.

Waktu kunjungan terbaik menurut penulis adalah di sore hari menjelang matahari terbenam. Sebab selain dapat menikmati suasana sunset, latar tebing yang tinggi menjulang juga disinari dengan lampu sorot yang beraneka warna, sehingga menambah pesona keindahan lokasi.

Selain panorama langit senja dan pahatan dinding batu, di puncak tebing Breksi juga terdapat berbagai wahana untuk berfoto ria dan kita dapat menyaksikan keindahan Candi Barong, Gunung Merapi, Kota Yogyakarta dan Candi Prambanan sekaligus. Selain dari fasilitas tadi di sini juga tersedia teater pertunjukan, jeep buat offroad l, dan lokasi souvenir.

Akses termudah ke kawasan ini adalah mengikuti jalur ke Prambanan terlebih dahulu kemudian belok kanan ke arah Piyungan dari pasar menuju Tebing Breksi hanya sekitar 3 km saja. Kemudian ambil jalan ke arah Candi Ijo sebelum pertigaan di SDN Sambirejo belok kiri.

Lanjutkan terus perjalanan sejauh 1 km dengan melintasi jalan yang kurang mulus maka sampailah kita di kawasan tersebut. Jadi bagaimana traveler? Menarik ya objek wisata Yogjakarta satu ini. Bagi yang ingin ke Yogyakarta kayaknya objek wisata Yogyakarta satu ini wajib masuk wishlist kamu deh. Dijamin gak nyesel ke Tebing Breksi Yogyakarta!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak