Yemen’s Dirty War, merupakan serangan yang dilakukan oleh koalisi Arab Saudi yang didukung oleh PBB, dan dibekali persenjataan oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis.
Perang ini merupakan serangan balasan yang dilakukanoleh Arab Saudi beserta koalisinya atas digulingkannya Presiden Abdurradu Mansyur Haddi dari jabatannya pada tahun 2014 oleh kelompok Houthi, oposisi dari pemerintah.
Serangan balasan berupa pemboman ke Yaman, khususnya di ibukota Sana’a yang dilakukan koalisi Arab Saudi dan mengenai salah satu gedung yang saat itu digunakan untuk melaksanakan upacara khusus untuk petinggi-petinggi negara. Pemboman dilakukan sebanyak dua kali dengan selang waktu 5 menit. Akibatnya, banyak orang yang tidak bisa mencari jalan keluar akibat rasa panik dan terhalangnya akses ke luar gedung.
Pemboman yang dilakukan oleh koalisi Arab Saudi ini memakan ribuan korban yang banyak di antaranya adalahwarga sipil yang tidak bersalah. Hal ini kemudian mengundang respon dari dunia internasional, dikatakan bahwa pemboman ini merupakan kejahatan dalam perang karena menghabisi nyawa banyak orang yang tidak bersalah.
Adapun dampak yang disebabkan oleh aksi ini terhadap masyarakat, yaitu:
1. Dampak terhadap Ekonomi
Aksi pemboman yang dilakukan oleh koalisi Arab Saudi terhadap Yaman tentu memberikan dampak yang masif terhadap perekonomian di negara tersebut. Banyak anak-anak yang kehilangan orang tuanya, hal ini menyebabkan banyak anak-anak yang harus mulai bekerja di usia muda demi menyambung kehidupan mereka.
Selain itu, pemulihan pasca aksi pemboman tersebut pun harus memakan biaya yang banyak mengingat banyak pemukiman warga yang ikut terkena dampak dari bom yang dijatuhkan di Sana’a.
2. Dampak terhadap Kesehatan
Dampak kesehatan yang paling terlihat adalah banyaknyabayi baru lahir yang menderita kelainan akibat adanya radiasi dari bahan kimia yang dihasilkan oleh bom yang dijatuhkan tersebut.
Selain itu, banyak penyakit yang sebelumnya jarang ditemukan di Yaman seperti diare, mulai meningkat pesat. Penyakit kanker juga banyak menjangkit masyarakat yang disebabkan oleh bahan-bahan kimia yang terdapat di dalam bom.
Setiap hari, jumlah masyarakat yang menjadi pasien UGD di rumah sakit terus meningkat sehingga banyak tenaga medis yang merasa kewalahan dalam menangani banyaknya pasien yang berdatangan ke rumah sakit. Selain itu, kurangnya tempat untuk menampung pasien juga menjadi masalah yang menyebabkan banyak orang tidak bisa diselamatkan sebelum mendapatkan penanganan.
3. Kelaparan Merajalela
Menurut laporan yang dirilis oleh PBB pada tahun 2021, ada sekitar 400.000 anak di Yaman yang berada di ambang kelaparan. Kebanyakan dari mereka adalah balita yang menderita malnutrisi.
Bencana kelaparan ini disebabkan oleh banyaknya orang di Yaman yang tidak memiliki pekerjaan, sehingga mereka tidak bisa mendapatkan uang untuk membeli makanan. Selain itu, adanya blokade bahan makanan impor yang dilakukan oleh Arab Saudi membuat bahan makanan tersebut harus tertahan dan akan sampai dalam keadaan kadaluwarsa.
*)Tulisan ini diadaptasi dari video dokumenter oleh DW Documentary.