Kasus ledakan petasan baru-baru ini terjadi di salah satu desa di Blitar yang menyebabkan sekitar 4 rumah warga hancur. Dikutip dari RadioPatria, Kapolres Blitar mengungkapkan bahwa ledakan dipicu oleh rokok yang menyulut 3 panci bubuk mesiu dan sulfur yang bersifat low explosive. Lokasi ledakan terjadi di salah satu rumah warga bernama Darman yang memang merupakan seorang peracik mercon. Diperkirakan ada bubuk mesiu seberat 15 kilogram dan bahkan masih tersisa bubuk sulfur yang menjadi bahan meracik mercon.
Memang bukan rahasia umum bahwa kembang api atau petasan cukup meresahkan sebagian orang. Apalagi diracik oleh orang-orang yang tidak memiliki keahlian dan ilmu yang cukup. Dari kejadian diatas, terbuktilah bahwa tidak seharusnya petasan atau mercon diracik oleh sembarang orang dan di lokasi yang ramai penduduk.
BACA JUGA: Petugas BPBD Sebut 26 Rumah Mengalami Kerusakan Imbas Ledakan Bubuk Petasan di Blitar
Menelusuri penyebab ledakan di Blitar, bubuk mesiu low explosive menjadi perhatian. Pasalnya, bahan berbahaya tersebut ternyata dapat meledak sebegitu dahsyatnya walau hanya dipicu dengan sepuntung rokok sekalipun.
Apa itu bubuk mesiu dan kegunaannya?
Mengutip dari Kompas.com, bubuk mesiu merupakan hasil eksperimen yang dilakukan oleh alkemis China pada 850 M. Eksperimen yang dilakukan oleh para alkemis tersebut menggunakan beberapa bahan seperti, belerang, saltpeter (kalium natriat), dan arang yang selanjutnya digunakan sebagai bahan bakar senjata api yang beredar hingga sekarang.
Pada jaman dahulu, mesiu dikenal hanya sebagai bahan bakar senjata api. Seiring berjalannya waktu, mesiu mulai digunakan sebagai bahan membuat petasan, senjata api, dan senjata peledak seperti bom dan granat. Bubuk mesiu dikategorikan sebagai bahan peledak yang bersifat low explosive. Hal ini diartikan bahwa bahan peledak ini tergolong ringan dengan kecepatan denotasi 400-800 meter per detik.
BACA JUGA: Pasca Ledakan Petasan di Blitar, Polda Jawa Timur Kirim Tim Labfor
Bahaya petasan yang mengintai
Bubuk mesiu yang menjadi bahan dasar pembuatan petasan merupakan bahan peledak yang mudah sekali terbakar. Oleh sebab itu, tidak seharusnya petasan umum dijual apalagi pada momentum ramai seperti tahun baru dan malam lebaran.
Terdapat beberapa risiko yang timbul baik merugikan diri sendiri maupun banyak orang. Dikutip melalui detikhealth, beberapa bahaya yang mengintai seperti luka bakar, keracunan, hingga kebutaan dapat saja terjadi akibat terkena serpihan petasan. Dampak buruk yang lebih parah lagi yakni dapat menimbulkan kematian akibat ledakan skala besar.
Ledakan 3 panci bubuk mesiu seberat 15 kg yang terjadi di Dusun Tegalrejo Sadeng Karangbendo Ponggok, Blitar pada Minggu, 19 Februari 2023 menewaskan beberapa orang. Dari kejadian tersebut, kita belajar agar tidak menggunakan bahan peledak atau mudah terbakar lainnya secara sembarangan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS